JUARA.NET - Bos badan tinju dunia WBC, Mauricio Sulaiman, menolak gagasan untuk segera memanggungkan trilogi Dmitry Bivol melawan Artur Beterbiev.
Publik langsung membicarakan wacana trilogi ini setelah gelaran tinju pada Minggu (23/2/2025) WIB di Riyadh, Arab Saudi.
Dalam ajang Riyadh Season's The Last Crescenco, Dmitry Bivol sukses mengalahkan Artur Beterbiev.
Bertarung 12 ronde, Bivol meraih kemenangan dengan keputusan mayoritas.
Hasil itu membuat Bivol kini menjadi juara dunia sejati di kelas berat ringan dengan memegang sabuk WBA (Super), WBC, IBF, WBO, IBO, dan The Ring.
Kemenangan tersebut juga menjadi pembalasan untuk kekalahan Bivol dari Beterbiev pada 12 Oktober 2024.
Ketika itu, Beterbiev yang menang dengan keputusan mayoritas untuk merebut sabuk WBA (Super) dan IBO yang dipegang Bivol.
Beterbiev jadi sempat menjadi juara dunia sejati di kelas berat ringan sebelum status itu diambil alih Bivol pada Minggu.
Kedua petinju membagi skor 1-1 dalam 2 pertemuan mereka.
Baik Bivol maupun Beterbiev sama-sama menjadi sosok yang membuat catatan tak terkalahkan rivalnya menjadi catat.
Bivol kini memiliki rekor 24-1 sedangkan Beterbiev 21-1.
Laga ketiga pun menjadi pertarungan yang ditunggu-tunggu untuk menentukan siapa yang terbaik di antara keduanya.
Bivol sudah membuka pintu untuk digelarnya trilogi.
"Memberi Beterbiev sebuah laga ulang? Tidak ada masalah sama sekali," kata Dmitry Bivol.
"Jika ada tawaran, tentu saja pertarungan ketiga perlu dilakukan."
"Namun, penting untuk memahami bahwa semuanya tidak tergantung pada saya."
Trilogi itu akan terwujud jika semua badan tinju dunia yang sabuknya diperebutkan menyetujui.
Terkait hal ini, WBC ternyata keberatan menggelar trilogi Bivol vs Beterbiev, setidaknya dalam waktu dekat.
Presiden WBC, Mauricio Sulaiman, menegaskan ada petinju lain yang lebih berhak mendapatkan pertarungan melawan Bivol sebagai pemegang titel.
"Sebuah trilogi? David Benavidez adalah penantang wajib WBC," kata Sulaiman.
"Dia sudah membiarkan 2 pertarungan Bivol vs Beterbiev berlangsung."
Benavidez saat ini berstatus juara interim kelas berat ringan WBC dan juara WBA (reguler).
Mantan juara kelas menengah super WBC ini belum terkalahkan dengan rekor 30-0.
Petinju Amerika Serikat berdarah Meksiko-Ekuador ini memang sudah lama dinomorduakan daam pertarungan menghadapi juara-juara elite.
Semasa di kelas menengah super, rencana pertarungannya dengan Canelo Alvarez tidak pernah terwujud.
Naik ke kelas berat ringan, Benavidez juga harus mengalah pada Bivol dan Beterbiev yang sudah menggelar 2 pertarungan dalam 1,5 tahun terakhir.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Championat.com |
Komentar