JUARA.NET - Dalam penampilan perdananya setelah pandemi COVID-19 pada sejarah hari ini 4 tahun yang lalu, petinju Artur Beterbiev sempat didamprat pelatihnya sebelum meng-KO lawan.
Pandemi COVID-19 sempat menghambat karier banyak atlet termasuk Beterbiev.
Selama sekitar 1,5 tahun dia tidak bisa bertarung sejak menyatukan sabuk IBF dengan WBC di kelas berat ringan usai mengalahkan Oleksandr Gvozdyk pada 18 Oktober 2019.
Sempat dijadwalkan menghadapi penantang wajib Meng Fanlong, rencana itu batal karena sang petinju China tidak bisa bepergian di tengah pandemi.
Alhasil, promotor mencarikan lawan lain dan hanya bisa mendapatkan penantang ranking 5 IBF, Adam Deines.
Pertarungan itu dilangsungkan pada sejarah hari ini, 20 Maret 2021, di Moskow, Rusia.
Boleh jadi karena lawannya tidak terlalu kuat, Beterbiev jadi agak rileks saat melakoni laga pertamanya setelah 519 hari.
Apalagi, petinju kelahiran Dagestan itu langsung menjatuhkan Deines di ronde pertama.
Sekalipun bertarung santai, Beterbiev sukses memimpin perolehan poin.
Hanya 1 juri yang pada ronde 2 memberikan kemenangan kepada Deines.
Selebihnya, Beterbiev dianggap selalu unggul atas lawannya.
Sampai ronde 8 berakhir, pengumpulan angka dari juri adalah 80-72, 78-73, dan 79-72 untuk Beterbiev.
Akan tetapi, penampilan Artur Beterbiev secara keseluruhan tidak memuaskan pelatihnya, Marc Ramsey.
Menjelang ronde 9, Ramsey mendamprat anak didiknya dan menyuruh Beterbiev agar "bangun".
Petinju kelahiran 21 Januari 1985 itu jadi tampil lebih buas dan agresif mengejar KO.
Akhirnya di ronde 10, sebuah hook kiri sang juara IBF dan WBC merobohkan lawannya lagi.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Mike Tyson 3 Kali Dibantu Wasit, Lawannya Ngamuk dan Bikin Kerusuhan
Deines masih bisa bangun tetapi sudutnya melempar handuk tanda menyerah.
Statistik pertarungan memang memperlihatkan tidak efektifnya pukulan-pukulan Beterbiev terutama di 8 ronde pertama.
Dia hanya mendaratkan 159 pukulan dari 560 percobaan dengan akurasi cuma 28%.
Beterbiev sendiri tidak puas dengan penampilannya.
Petinju yang kini memiliki rekor 21-1 setelah dikalahkan Dmitry Bivol pada Februari lalu itu mengkritik dirinya sendiri.
"Saya membiarkan dia mendaratkan pukulan lebih banyak dari seharusnya," katanya seperti dikutip dari Boxingscene.
"Banyak hal tidak berlangsung sesuai rencana."
"Mungkin karena perbedaan waktu, mungkin juga hal lain."
"Pelatih bilang bahwa saya tertidur sampai ronde 9 dan lawan juga tampil kuat," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar