JUARA.NET - Unggulan pertama, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie membahas penyebab kekalahan mereka di Swiss Open 2025.
Langkah wakil Malaysia itu terhenti pada babak perempat final, Jumat (21/3/2025) di St. Jakobshalle, Basel.
Kekalahan mereka derita dari ganda campuran Thailand, Dechapol Puaravanukroh/Supissara Paewsampran.
Goh/Lai berpeluang besar menangi gim pertama saat unggul jauh 15-9.
Namun, situasi berubah secara drastis usai lawan menggondol enam angka beruntun 15-14.
Dikejar Puavaranukroh/Paewsampran, ganda campuran Negeri Jiran mulai kelabakan.
Puncak kenestapaan mereka terjadi saat keunggulan 17-15 yang dipegang Goh/Lai lenyap tak bersisa di angka 17-19.
Mereka pun akhirnya harus merelakan gim pertema selesai dengan kekalahan 18-21.
Terkena tikungan tajam di gim pembuka, performa Si Unggulan Pertama tak membaik pada gim kedua.
Keduanya terus termakan momentum angka lawan hingga kalah dengan skor cukup telak, 10-21.
Selepas pertandingan, Lai menguak dua penyebab kekalahannya bersama Goh.
Dia merasa kurang dalam hal tempo dan juga kecepatan.
"Permainan kami tidak dalam kondisi yang baik," tuturnya, dilansir Juara.net dari TheStar.com.my.
"Khususnya persoalan mengenai tempo dan juga kecepatan...."
"Hal tersebut membuat lawan bisa mendominasi kurang lebih jalannya pertandingan.
"Kegagalan mempertahankan gelar juara pada tahun lalu meninggalkan rasa kecewa."
"Tetapi, pada akhirnya ini adalah dunia olahraga..."
"Artinya, ada yang menang dan juga kalah."
"Kami harus bisa menerima hal tersebut," sambung Lai.
Kekalahan ini tak membuat semangat pasangan ranking tiga dunia itu pupus.
Mereka bertekad tampil lebih baik lagi, terlebih lagi pada Kejuaraan Asia 2025 yang dihelat bulan April nanti.
"Bagi saya, kami harus melihat apa yang ada di depan," tegasnya.
"Kami akan fokus dengan apa yang selanjutnya harus kami hadapi."
"Yang terpenting saat ini adalah menganalisa apa yang bisa kami lakukan untuk meningkatkan performa," tutup Lai.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | bwfworldtour.bwfbadminton.com |
Komentar