JUARA.NET - Tunggal putri Kanada, Michelle Li melakoni perjuangan yang heroik pada Swiss Open 2025.
Pebulu tangkis berusia 33 tahun tersebut keluar sebagai semifinalis pada ajang super 300 itu.
Dia mengamankan tiket babak empat besar setelah menumbangkan beberapa lawannya termasuk kompatriot PV Sindhu, Malvika Bansod.
Sayang, langkah Li harus terhenti di babak semifinal.
Bersua wakil Denmark, Line Hojmark Kjaersfeldt, dia tumbang dalam pertandingan yang berlangsung tiga gim, 14-21, 21-12, dan 17-21.
Sebelum tampil di Swiss, ujian berat menghadangnya.
Li menjadi korban penyerangan orang tak dikenal saat berada di Inggris untuk menjalani All England Open 2025.
Hebatnya, dia tetap tampil solid meski mengaku sempat mengalami trauma dan rasa sakit.
"Pada hari yang sama saat saya kalah di All England, pria tunawisma yang kecanduan obat-obatan terlarang menilai rusuk saya sebagai target yang pas," ungkap Li.
"Saat itu, saya sedang berjalan di luar hotel..."
"Saya tidak pernah membayangkan hal semacam itu akan menimpa saya."
"Beruntung banyak orang yang menjadi saksi dan atas seizin Tuhan, dia tidak membawa pisau atau benda tajam lainnya."
"Saya sedikit trauma dan harus istirahat di kasur sejenak untuk menyembuhkan sakit di area tulang rusuk."
"Tanpa latihan, saya tidak tahu bagaimana caranya saya melanjutkan tur kali ini."
"Saya sangat bersyukur atas dukungan baik dari orang-orang di dekat saya maupun dari jauh."
"Akhirnya, saya bisa ke Swiss dan langsung berlatih sesampainya di sana," sambungnya
Terlepas dari hal itu, wakil Kanada tersebut akan segera kembali ke negaranya.
Turnamen besar lain menunggu Li yakni, Kejuaraan Pan Amerika 2025.
Kejuaraan besar di benua Amerika ini pada 9-12 April mendatang.
Dia punya catatan bertanding yang cukup bagus pada turnamen tersebut.
Tahun 2024 kemarin, Li sukses menembus partai puncak.
Gelar juara belum bisa dia bawa pulang usai tumbang dari tunggal putri, Amerika Serikat, Beiwen Zhang.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar