Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kejuaraan Asia 2025 - Pelatih Soroti Hikmah di Balik Jalan Terjal Tunggal Putra Malaysia

By Fiqri Al Awe - Senin, 24 Maret 2025 | 15:28 WIB
Tunggal putra Malaysia, Justin Hoh disebut masih punya sisi positif saat rintangan berat menantinya pada Kejuaraan Asia 2025.
X.COM/@BA_MALAYSIA
Tunggal putra Malaysia, Justin Hoh disebut masih punya sisi positif saat rintangan berat menantinya pada Kejuaraan Asia 2025.

JUARA.NET - Pelatih, Kenneth Jonassen merasa jalan terjal yang dilalui tunggal putra Malaysia, Justin Hoh di Kejuaraan Asia 2025 masih memiliki sisi positif.

Turnamen ini rencananya bakal digelar 8-13 di Ningbo, China.

Negeri Jiran bak mode berhemat pada kejuaraan kali ini.

Tunggal putra andalan mereka, Lee Zii Jia terpaksa tak ikut bertanding.

Cedera memaksa rival Jonatan Christie itu untuk menepi.

Sebagai gantinya, Justin Hoh mendapatkan kesempatan maju.

Jalan tunggal putra ranking 50 dunia tersebut bisa dibilang terjal.

Dia harus melalui babak kualifikasi terlebih dahulu untuk kemudian bisa bertarung di babak utama.

Di balik kesulitan ini, pelatih Malaysia, Kenneth Jonnasen merasa anak didiknya masih bisa menanggapinya dengan positif.

Menurutnya, Hoh jadi punya kesempatan untuk terus menambah pengalaman.

Baca Juga: Kata Dechapol Puavaranukroh setelah Taklukkan Fikri/Daniel di Final Swiss Open 2025

Seperti yang diketahui, pebulu tangkis berusia 21 tahun ini menjalani sejumlah turnamen di Eropa dalam beberapa waktu terakhir.

Sayang, kisahnya di Swiss Open 2025 kemarin berakhir terlalu cepat.

Dia sempat tampil menjanjikan kala berhasil lolos dari babak kualifikasi.

Namun, hadangan Yushi Tanaka pada babak 32 besar memaksa langkahnya terhenti.

"Ini akan menjadi kesempatan yang bagus untuk Justin karena menghadapi pemain top," tuturnya, dilansir Juara.net dari NST.com.my.

"Dia bisa menambah jumlah pengalaman seperti di tur Eropa kemarin."

"Justin baru saja merasakan pengalaman perdananya dengan empat pekan kompetisi di Eropa..."

"Selain itu, dia menghadapi beragam gaya bermain serta kombinasi lambat yang berguna untuk perkembangannya."

Baca Juga: Perjuangan Heroik Wakil Kanada di Swiss Open 2025, Tembus Semifinal usai Sempat Jadi Korban Penyerangan

"Setelah dua duel yang berat, dia masih kurang cepat untuk meladeni Tanaka..."

"Hal itu memaksanya bermain tidak dengan gaya naturalnya yakni menyerang."

"Pada akhirnya, ini memberikan pengalaman yang berarti padanya," sambung Jonassen.

Selain kesempatan melawan pemain top, jadwal padat bertanding dari babak kualifikasi juga jadi sorotan sang pelatih.

"Besok, dia akan menjalani dua pertandingan sesi kualifikasi yang digelar pada hari yang sama," bebernya.

"Kemudian, ronde berikutnya dari Kejuaraan Asia itu akan dihelat hari berikutnya."

"Momen ini akan bagus untuk pengaturan jadwal yang padat sampai akhirnya bisa lolos langsung ke babak utama," tambah Jonassen. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Fiqri Al Awe
Sumber : Thestar.com.my


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X