JUARA.NET - Petinju yang pernah meremuk ramalan Manny Pacquiao, Terence Crawford sangat menyukai UFC.
Petinju berjulukan Bud itu belakangan memuji-muji ajang tarung yang dihuni Islam Makhachev tersebut.
Dia menilai pihak Dana White cs sangat pintar dalam menyuguhkan duel pada waktu yang tepat.
Kegemaran Crawford atas UFC muncul dari para petarungnya yang tetap mendapatkan tempat meski kalah sekalipun.
Menurutnya, kondisi tersebut sangat berbeda jauh dari jagat tinju.
Petinju-petinju masa kini dipaksa untuk menjaga rekornya semaksimal mungkin.
Sosok petinju legendaris, Floyd Mayweather yang kemudian diklaim membuat kondisi ini bisa terjadi.
"UFC sangat pintar dalam menyuguhkan duel bagus di saat yang tepat," tuturnya, dilansir Juara.net dari Essentiallysports.com.
"Tidak hanya itu saja, satu hal yang saya gemari dari UFC ialah petarung yang kalah tetap mendapatkan dukungan."
Baca Juga: Tak Mau Lawan Sosok Ini, Musuh Terakhir Khabib Diklaim Lakukan Langkah Terhormat
"Di jagat tinju sekarang, Floyd membuat orang yang kalah akan langsung dibuang."
"Semua akan berkata: 'Anda sampah,' dan lain sebagainya."
"Sedangkan di sana mereka berkata: 'Sobat, dia kalah dari lawan yang memang bagus'," sambung Crawford.
Floyd Mayweather pensiun dari jagat tinju dengan rekor sempurna.
Dia memenangi keseluruhan 50 duelnya, tanpa sekalipun memetik hasil minor.
Situasi tersebut membuat level kompetisi di jagat ini menjadi semakin tinggi.
Satu kekalahan saja diklaim Crawford akan berpengaruh besar pada karier seorang petinju.
Bud sendiri masih bisa menjaga kesucian rekor bertarungnya di angka 41-0.
Baca Juga: Menolak Duel, Eks Juara UFC Diingatkan Nasib Buruknya di Tangan Khamzat Chimaev
Salah satu kemenangan besarnya adalah dari Errol Spence Jr yang sekaligus mematahkan ramalan Manny Pacquiao.
Sebelumnya, PacMan memprediksi duel itu akan berlangsung 12 ronde penuh.
Saat sudah digelar, Crawford ternyata mampu memetik kemenangan TKO pada ronde ke-9.
"Floyd, dia pergi dari jagat tinju dengan rekor yang tak masuk akal," ucapnya.
"Dia membuat levelnya jadi terlalu tinggi. Sekarang, orang-orang berusaha melindungi rekor 0 tersebut."
"Karena saat Anda kalah, kalau dahulu Anda hanya akan kembali mengantre di belakang."
"Kalau sekarang, kekalahan akan berdampak besar. Para penggemar dan media akan menjauhi Anda," tambah Crawford.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | essentiallysports.com |
Komentar