"Bahkan saat dia hanya duduk manis di rumah menonton balapan..."
"Kami melihat data-datanya."
"Dia mengerem dengan sangat luar biasa. Padahal, sepeda motornya tidak lebih kompetitif dari yang ditunggangi Jorge."
"Saya bahkan sampai bingung bagaimana dia bisa terus melakukannya sepanjang putaran."
"Anda tahu mobil yang butuh ABS di saat hujan? Nah, Marquez melakukannya tanpa alat tambahan apapun," imbuh Nieto.
Pramac Racing sendiri mengakhiri musim 2024 dengan perasaan yang campur aduk.
Di satu sisi, mereka pasti senang sebab pembalapnya, Jorge Martin jadi juara dunia.
Namun, tim asal Italia tersebut juga sedih lantaran jokinya tak promosi ke tim pabrikan Ducati.
Baca Juga: Akui Egois di Lintasan, Marc Marquez Cuma Tunjukkan Belas Kasihan pada Satu Pembalap Ini
Ketimbang memilih Martinator, Borgo Panigale akhirnya merekrut Marquez sebagai tandem baru Bagnaia.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar