"Umar tidak memberi tahu kami. Hal itu menunjukkan kepada Anda tipe pejuang seperti apa dia."
Baca Juga: Demi Kembali Dapatkan Duel Juara, Korban Islam Makhachev Siap Habisi Siapapun
"Kami akan mengubah rencana seandainya dia mengatakannya kepada kami."
"Mengapa kami melakukan apa yang kami lakukan, menyuruhnya melempar tangan yang patah itu, jika kami tahu bahwa tangannya patah? Itu akan menjadi hal bodoh," jelas Mendez.
Andai Umar mengatakan tangannya patah, Mendez akan lebih banyak menyuruhnya untuk menendang dan menjaga jarak.
"Saya ingin dia menendang lebih banyak. Jaga jarak, jaga jarak dengannya, tetap menendang karena ia adalah penendang yang hebat."
"Namun, tidak, rencana permainannya adalah untuk tetap berada di dalam dan membongkar pertahanan lawan, dan saya bertanya-tanya apa yang terjadi? Dan ia terus menundukkan kepalanya."
"Ia terus menundukkan kepalanya lebih sering, dan saya seperti, 'Apa-apaan ini? Saya berkata, 'Oke, Merab pasti lebih tangguh dari itu. Dan ya, dia memang setangguh itu."
"Tetapi saya tidak tahu bahwa Umar mematahkan tangannya. Dia tidak memberi tahu kami," tambahnya.
Terlepas dari rasa kecewa Mendez, kekalahan Umar dari Dvalishvili ini menjadi noda pertama dalam catatan karier profesional sang petarung.
Mengingat, sebelum bertemu Dvalishvili, Umar selalu berhasil meraih kemenangan.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar