Holloway menjadi pengganti Ricardo Lamas yang mengalami cedera.
Lamas seharusnya menjadi lawan buat Dustin Poirier.
Sang rival yang lebih tua 3 tahun juga lebih berpengalaman ketimbang Holloway.
Sebelum UFC 143, Poirier menang terus dalam 3 laga pertamanya di oktagon.
Alhasil, Holloway menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk laga debutnya.
Dia cuma memiliki waktu persiapan kurang dari sebulan buat menghadapi salah satu prospek terbaik di kelas bulu.
Namun, sejak awal kemunculannya, Holloway langsung memperlihatkan kemampuan striking yang kelak mengantar dia menjadi juara UFC dan kini jagoan paling sangar di organisasi.
Dia meladeni Poirier beradu striking.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Puncak Keperkasaan Roy Jones Jr, Lawan Ranking 1 Di-KO dengan Tangan di Belakang
Dalam beberapa kesempatan, Holloway bahkan memaksa Poirier mundur dengan kombinasi pukulan dan tendangan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | UFC |
Komentar