Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Well, seorang cucu bos mafia berhasil meredam emosi Ultras, namun aksi Ultras mendapat kecaman keras berbagai pihak tak terkecuali dari FIGC (Federasi sepak bola Italia) serta Presiden Genoa sendiri, Enrico Preziosi.
Presiden FIGC, Giancarlo Abete marah besar. Ia bahkan berencana menindak tegas para tifosi yang memicu kekacauan dengan tidak memberi izin masuk ke stadion seumur hidup.
"Iklim kekerasan di Genoa tidak bisa diterima," ujarnya kepada RAI. "Saya tidak menganggap orang-orang ini sebagai fans. Mereka tidak boleh menetapkan syarat untuk kelanjutan pertandingan semaunya. Sculli sangat tepat dengan menolak melepas kostumnya. Kita tidak boleh tunduk pada orang-orang ini."
Preziosi juga mengecam tindakan Ultras yang dinilainya bisa merusak mental para pemain.
"Fans harus mengerti bahwa ulah mereka bisa mempengaruhi penampilan tim. Bila pertandingan tidak dilanjutkan, maka kami akan mendapat pengurangan poin," ujarnya.
Amukan Ultras sendiri tak lepas dari fakta bobroknya penampilan Genoa musim ini. Hingga pekan ke-33 mereka hanya mengoleksi 36 poin dan duduk di peringkat 17, unggul satu poin dari Lecce di zona degradasi.