Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wimbledon Hanya Gladi Resik Untuk Olimpiade

By Oka Akhsan M. - Senin, 25 Juni 2012 | 01:18 WIB
Rafael Nadal (Clive Rose/Getty Images Sport)

"Saya sebelumnya hanya fokus pada Grand Slam dan menganggap Olimpiade sebagai bonus semata. Namun, kini saya seperti merasakan kupu-kupu di dalam perut ketika Olimpiade semakin dekat," terang Serena.

Bagi pemain yang biasanya berkeliling ke seluruh penjuru dunia, mengikuti berbagai turnamen, dan menjaga eksistensi di kancah tenis dunia, Olimpiade menawarkan kesempatan untuk memberikan sesuatu bagi negara. Djokovic (Serbia), Nadal (Spanyol), dan Maria Sharapova (Rusia) telah dipastikan menjadi pembawa bendera negara masing-masing di upacara pembukaan.

"Olimpiade menawarkan semangat tim yang lebih besar dari Piala Davis. Saya merasa bangga bisa mewakili negara, didukung oleh atlet dari negeri sendiri ketika bertanding, tinggal di perkampungan atlet, dan tentu saja menghadiri upacara pembukaan," tambah Djokovic.

Olimpiade juga menjadi ajang meraih gelar bergensi bagi pemain selain Federer, Nadal, dan Djokovic, yang memenangi 28 dari 29 Grand Slam terakhir, seperti Andy Murray. Petenis Inggris itu berharap bisa merebut medali emas setelah selalu kalah dari ketiga pemain top tersebut dalam perjuangan meraih titel Grand Slam pertama.

"Mungkin 10 tahun silam titel Grand Slam dianggap sebagai pencapaian terbaik seorang petenis. Namun, kini semua pemain top bermain di olimpiade. Jadi, meraih medali emas untuk negara tercinta menurut saya juga merupakan pencapaian hebat," pungkas Murray.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P