Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Misi Penyelamatan Terakhir Thomas Schaaf di Bremen

By Okie Prabhowo - Kamis, 7 Maret 2013 | 13:17 WIB
Thomas Schaaf, terancam harus mengakhiri kisahnya bersama Werder Bremen. (Scott Heavey/Getty Images)

“Namun kami tidak pernah mendiskusikan soal pelatih. Sejauh ini kami menganggap Thomas Schaaf terikat kontrak hingga 2014,” katanya.

Masalah Komunikasi

Lantas apa yang sebenarnya terjadi di Bremen? Mereka menelan kekalahan beruntun dalam tiga partai terakhir.

Bremen kalah 2-3 dari Frei­burg (16/2), 1-6 di kandang Muen­chen (23/2), dan 0-1 saat menja­mu Augsburg (2/3).

“Di lapangan kami terlalu sering berpikir akan ada pemain lain yang bakal mengatasi masalah yang dihadapi. Terkadang kami bermain terlalu ofensif dan lupa berkonsentrasi dalam menjaga pertahanan,” ujar Schaaf.

“Kami harus lebih aktif dan berkomunikasi dengan anggota skuad lainnya. Kami akan mela­ku­kan segalanya untuk menam­­pilkan performa terbaik.”

Well, tiket menuju zona Eropa nya­ris musta­hil untuk diraih. Tan­pa pemasukan dari Liga Champion atau Liga Europa, Bre­men bakal mengalami krisis finan­sial.

Mereka terancam kehilangan para pemain bintang, seperti Marko Arnautovic dan Sokratis Papastathopoulos. Schaaf pun meng­aku pasrah jika harus kehi­lang­an pekerjaan di satu-satu­nya klub yang pernah dibela­nya.

“Saya masih punya keinginan dan kemampuan untuk mengang­kat prestasi klub ini. Akan tetapi, para pimpinan yang akan mengambil keputusan soal masa depan saya,” ujar Schaaf yang tercatat sebagai pelatih yang paling lama bercokol di satu klub Bundesliga.

Akhir pekan ini Bremen bakal bertandang ke markas Borussia Moenchengladbach. Kemenangan pada pekan ke-25 (9/3) bukan hanya bisa menghindarkan Bre­men dari jerat degradasi, tetapi juga menye­lamat­kan pekerjaan Schaaf.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P