Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kala Pesepak Bola Muslim Mengubah Kultur EPL

By Jaka Sutisna - Kamis, 18 Juli 2013 | 00:20 WIB
Demba BA dan Papis Cisse (thinkfootball.co.uk)

"Manajer selalu tak senang dengan kondisi ini (bulan Ramadan). Tetapi, aku berkata, 'Dengarkan, aku akan tetap melaksanakannya. Bila performa  bagus, aku akan tetap bermain. Tetapi bila menurun, silakan singkirkan aku ke bangku cadangan'," kisah Ba.

Tetap saja, masih ada klub yang lebih toleran. Arsene Wenger sadar, timnya dihuni keturunan imigran Prancis yang notabene memeluk agama Islam.

"Arsenal lebih suka bila aku tak berpuasa. Namun, mereka memahami momen ini istimewa untukku. Sehingga, mereka coba memfasilitasi agar kondisiku lebih baik," jelas Abou Diaby.

Manajer The Magpies, Alan Pardew sempat mengkritik Demba Ba. Sang pemain dinilai terlambat panas pada awal kompetisi musim 2011-12. Bulan Ramadan, diklaim Pardew, sebagai penyebabnya.

Tak perlu reaksi Demba Ba. Toleransi dan nada dukungan tercermin dari chant  yang dipersembahkan suporter untuk Ba. Berikut lirik chant  berjudul "Depeche Mode's Just Can't Get Enough".

Demba scored one since ramadam, he just cant get enough, he just cant get enough
demba scored two since ramadam, he just cant get enough, he just cant get enough
repeat until fourteen then.......

Ba mengakhiri dengan 16 gol khusus pentas Premier League, raihan terbaik sepanjang kariernya. Efek domino terasa di lapangan parkir markas Newcastle.

Bocah-bocah kerap bermain sepak bola di sana. Setiap kali mencetak gol, mereka berlutut seperti selebrasi Ba. Mereka mungkin tak memahami makna gerakan tersebut. Tetapi setidaknya, publik Inggris mulai bersikap toleransi terhadap kaum Muslim.

Laporan Duniasoccer

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P