Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Carlo Ancelotti Si Suksesor Jose Mourinho

By Eko Widodo - Jumat, 1 November 2013 | 07:00 WIB
Tandem yang kompak antara Carlo Ancelotti dengan Zinedine Zidane. (Getty Images)

Sejak Neymar mendarat di Barcelona, para pecinta Blaugrana memang seperti berhati dua. Senang Barcelona bisa menggaet Neymar, tapi juga sekaligus cemas karena memadukan dua bintang besar bukan pekerjaan mudah, bahkan mengandung risiko besar.

Pemain bintang terbiasa punya ego tinggi dan individualistis, sehingga eksistensinya bakal terganggu begitu ada invidu lain yang disetarakan dengan dirinya. Dalam kata lain, hanya ada satu nakhoda pada satu kapal.

Artinya, bila Tata tidak tanggap dengan hal ini jelas akan menghasilkan tim yang tidak kompak dan penuh intrik. Apalagi Barcelona masih kesulitan di sektor belakang alias pertahanan karena belum mendapat bek yang setara dengan Carles Puyol.

Namun, semua hal ini akan ditentukan selama sembilan bulan, sejak Agustus 2013 hingga Mei 2014. Pada rentang masa ini baik Barcelona maupun Madrid sama-sama punya kesempatan menguat atau malah melemah.

Sumber: diolah dari BOLA Vaganza edisi Oktober
Pengolah: Eko Widodo
Penulis Asli: Dedi Rinaldi

Features yang berkaitan: Ketika Sikut Madrid Mengusik Kenyamanan Barcelona

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P