Selebrasi pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, setelah memenangi turnamen China Open 2018, Minggu (23/9/2018). ( BWFBADMINTON.COM )
"Ketika mereka memaksa para pemain untuk memainkan begitu banyak turnamen dalam setahun, kami tidak bisa melakukan itu. Kami adalah manusia, kami bukan robot, jadi kadang-kadang kami cedera karena kami dipaksa untuk memainkan begitu banyak turnamen. Jika kami tidak bermain karena kami cedera kami harus membayar denda."
Datang dari negara yang tidak memiliki tradisi bulu tangkis yang nyata, Marin percaya bahwa ia dapat mempopulerkan olahraga ini kepada anak-anak setelah keberhasilannya pada Olimpiade.
"Tidak mudah untuk menghasilkan Carolina Marin lain. Mungkin karena Carolina Marin memiliki sesuatu yang istimewa dan mungkin tidak dimiliki atau sulit diciptakan oleh gadis lain," ujar Marin
"Saya memiliki karakter khusus yang membuat saya merasa istimewa dalam upaya memperjuangkan mimpi saya," ucap Marin.
Marin saat ini sedang mewakili tim Pune 7 Aces dalam liga bulu tangkis bertajuk Premier Badminton League yang sedang berlangsung di India.