Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ezpeleta sendiri memberikan petunjuk mengenai kemungkinan untuk menggelar balapan di sebuah sirkuit jalanan.
"Mungkin bakal ada sirkuit jalanan perkotaan di MotoGP. Ada sebuah proyek yang tengah berlangsung di sebuah kota yang hangat," ucap Ezpeleta.
"Secara teorinya, sirkuit tersebut akan berada di sebuah perkotaan dan bagian tempat penonton akan terintegrasi dengan gedung-gedung," tutur Ezpeleta
Ezpeleta mengungkapkan, selain bakal digunakan untuk balapan, tempat itu juga bisa digunakan untuk beragam kegiatan.
Beberapa waktu lalu Finlandia dan Meksiko berusaha untuk masuk dalam kalender MotoGP 2019.
Namun, hal tersebut tidak terjadi dan membuat MotoGP tahun depan tetap berjumlah 19 seri.
"Sampai 2021 kami tidak akan membuat lebih dari 20 seri balapan dalam setahun. Setelah itu nanti kita akan lihat. Banyak permintaan untuk sirkuit yang ingin ikut kemeriahan balapan ini," kata Ezpeleta.
"Mereka yang sudah mendapatkan kontrak tentu akan terus menyelenggarakan balapan, namun setelah itu mereka perlu bernegosiasi lagi untuk menyelenggarakan MotoGP," tutur dia.
Sebelumnya isu pembangunan sirkuit untuk MotoGP mencuat. Ketika itu keseriusan membuat MotoGP hadir di Indonesia terlihat dari kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Sentul pada bulan Maret lalu.
Dikabarkan pula, arsitek sirkuit terkenal Hermann Tilke juga sudah berkunjung April lalu. Namun sampai sekarang belum terdengar jelas rencana pengembangan sirkuit tersebut.
Indonesia sempat berharap dapat masuk di kalender MotoGP 2018. Namun, secara mengejutkan justru Sirkuit Buriram di Thailand yang mengumumkan menjadi seri terbaru di 2018 dalam penyelenggaraan MotoGP.