Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Marin yang saat ini menduduki peringkat kedelapan dunia menunjukkan bahwa ia telah menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya setelah menjadi yang terbaik pada Kejuaraan Dunia 2015 dan 2016 dengan mengalahkan saingan berat Pusarla Venkata Sindhu (India) di final.
Sekarang kepercayaan dirinya pulih dan Marin berpeluang untuk merebut kembali tempat nomor satu dunia.
4. Ganda Putri Jepang Mendominasi
Ganda putri Jepang menguasai kejuaraan dunia yang berlangsung di Nanjing ketika tiga dari empat pasangan ganda putri Jepang berhasil mencapai semifinal.
Pasangan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, yang menempati peringkat terendah di antara ganda putri Jepang lainnya, muncul sebagai pemenang setelah menang atas peraih medali perak kejuaraan dunia 2017, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Raihan tersebut mengakhiri dominasi ganda putri China yang bertahan selama 21 tahun dalam kejuaraan dunia.
Performa cemerlang ganda putri Jepang itu tidak mengejutkan karena mereka telah mengikuti kompetisi internasional sejak Januari 2018. Mereka mengantongi 11 gelar dari 19 turnamen di turnamen Tur Dunia sejauh ini.
Ada sebanyak enam pasang ganda putri Jepang yang lolos 15 besar dunia, dengan tiga pasang masuk dalam jajaran lima besar dunia. Fukushima/Hirota menjadi wakil ganda putri dengan posisi unggulan tertinggi pada kejuaraan dunia.
5. Korea Pulang dengan Tangan Kosong untuk Pertama Kali sejak 1980
Tim nasional bulu tangkis Korea Selatan yang dulunya merupakan kekuatan besar, terutama di nomor ganda, mengalami pertandingan terburuk mereka pada kejuaraan dunia setelah gagal memenangi satu medali untuk pertama kalinya sejak 1980 di Jakarta.
Tunggal putra mereka, Son Wan-ho, yang mendapat medali perunggu di Glasgow tahun lalu, mundur karena mengalami cedera saat latihan.
Tunggal putri Korea, Sung Ji-hyun, yang meraih medali perunggu di Jakarta pada 2015, dan ganda putri Lee So-hee/Shin Sheung-chan hanya bisa mencapai perempat final.
Bulu tangkis Korea mengalami kemunduran drastis setelah ditunggalkan para pemain top mereka yang pensiun setelah Olimpiade Rio 2016.