Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hasilnya, pada usia yang baru 15 tahun, Zahra sukses memecahkan dua rekor nasional (rekornas) yakni nomor 200 meter gaya ganti putri saat mengikuti Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka dan 400 meter gaya ganti putri pada ajang SEA Games, Malaysia.
Bahkan, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia, Herlin Rahardjo, mengakui bahwa peningkatan prestasi pada usianya yang masih belia merupakan hasil kerja keras Zahra selama ini.
Herlin berharap, Zahra bisa terus meningkatkan performanya agar bisa menembus Olimpiade Tokyo 2020.
“Penampilannya luar biasa. Saya melihat bakat luar biasa dari anak ini dan akan diproyeksikan untuk ajang-ajang internasional di waktu mendatang. Salah satunya ialah di Olimpiade 2020,” ucap Herlin.
Sempat Putus Asa
Perjalanan untuk menjadi perenang masa depan Indonesia tak selalu berjalan manis untuk Zahra. Sekolah sekaligus berlatih dalam satu waktu sempat membuat dirinya patah arang dan merasa jenuh ketika berlatih.
“Saya suka sedih melihat teman-teman sejawat bermain bersama setelah sekolah, sedangkan aku masih harus datang ke kolam dan latihan,” ucap gadis yang hobi menggambar itu.
Statusnya kini masih berseragam kelas dua SMA Cendana Rumbai dan satu-satunya perempuan penghuni pelatnas renang. Pada usianya yang semakin matang, semangat Zahra untuk terus berprestasi tak pernah putus.
Menjelang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Zahra tak mau menyia-nyiakan kesempatan mencuri pengalaman saat tampil pada ajang terbesar se-Asia di usianya yang masih sangat muda.
“Aku ingin mencoba perbaiki catatan waktu jika dipercaya turun di AG mendatang. Selain itu, target terdekat tentunya ingin tampil maksimal di Olimpiade Junior 2018 dan mencatatkan waktu lebih baik lagi,” ucap Zahra.