Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Indonesia U-22 yang Bersinar, Tak Jauh dari Nama Reguler

By Rabu, 19 Juli 2017 | 14:04 WIB
Para pemain tim nasional U-22 Indonesia menjalani sesi latihan. (YAN DAULAKA/JUARA.NET)

Luis Milla menghadapi ujian berat perdananya di Kualifi kasi Piala AFC U-23. Meski tergabung di Grup H bersama Thailand, Malaysia, dan Mongolia yang tidak mudah, bukan berarti menghentikan beberapa penggawanya bersinar di ajang tersebut. 

Penulis: Ferry Tri Adi

Situs resmi AFC bahkan sudah merilis 10 pemain yang bakal bersinar di kualifi kasi ini. Ada nama Evan Dimas Darmono, yang menurut AFC bakal menjadi motor utama Indonesia U-22.

Evan dianggap sebagai harapan Indonesia untuk timnas masa mendatang. Pemain 22 tahun itu juga menjadi ancaman buat tim lawan lantaran pernah berguru ke Spanyol.

Sebuah kebanggaan nama Evan disandingkan dengan sembilan calon bintang muda lain negara peserta Kualifi kasi Piala AFC U-23. Nama gelandang Bhayangkara FC itu sejajar dengan Wei Shihao (China), Mehran Derakhshanmehr (Iran), Bashar Resan (Irak), Zabikhillo Urinboev (Uzbekistan), Riley McGree (Australia), Lalianzuala Changte (India), Koji Miyoshi (Jepang), Sami Al Naji (Arab Saudi), dan Lee Sang-min (Korea Selatan).

Mayoritas dari nama-nama tersebut merupakan pemain jebolan Kualifi kasi Piala AFC U-19 pada 2014 lalu. Sebut saja Wei Shihao, Zabikhillo Urinboev, dan Bashar Resan. Tentu Evan dianggap paling bisa bersinar dari Indonesia U-22 lantaran tampil memukau bersama Indonesia U-19 pada 2014 lalu.

Sebagai kapten, ia membawa Garuda Jaya lolos ke Piala AFC U-19 2014. Namun, bukan berarti nama lain dari skuat Garuda Muda tak bisa bersinar. Milla tak memungkiri nama-nama yang sudah tampil reguler di klub masing-masing bisa mencuat di kualifikasi.

Ada Febri Hariyadi (Persib), Yabes Roni (Bali United), ataupun Bagas Adi Nugroho (Arema). Febri sudah mengoleksi delapan penampilan, satu gol, dan satu assist. Persib bahkan sudah ketergantungan dengan sosok winger 21 tahun itu.

Penampilan Maung Bandung di sisi kanan penyerangan anjlok tanpa kehadiran pemain yang akrab disapa Bow tersebut. Nama lain yang selalu tampil reguler ialah Yabes Roni.

Pemain Bali United itu tak hanya bisa menjadi solusi Milla di sayap, tapi juga striker tengah. Yabes sudah mencetak dua gol dan dua assist bersama Serdadu Tridatu. Ia punya kans bersinar di Kualifi kasi Piala AFC U-23 lantaran tengah bagus-bagusnya bersama Bali United sebelum dipanggil Indonesia U-22.

Baca Juga:

Bagas juga setali tiga uang. Bek Arema itu menjadi rekan duet tak tergantikan Arthur Cunha. Kepergian bek tengah 20 tahun itu ke Indonesia U-22 membuat kesolidan lini belakang Singo Edan bermasalah.

Mantan striker timnas Indonesia, Indriyanto Nugroho, juga mengamini bahwa nama-nama tersebut bisa bersinar dan mendongkrak performa Indonesia U-22.

“Selama kurang lebih setahun belakangan saya mengikuti perkembangan Indonesia U-22. Luis Milla membawa dampak positif buat tim. Selain itu, saya juga selalu melihat Liga 1. Nama-nama seperti Febri, Gian Zola, atau Bagas bisa bersinar di Kualifi kasi Piala AFC U-23. Pasalnya, mereka kerap tampil reguler di klub. Klub juga ketergantungan terhadap sosok mereka,” tutur Indriyanto.

Memang butuh perjuangan panjang agar menjadi pemain yang bersinar di Kualifi kasi Piala AFC U-23. Bahkan, tampil reguler bersama klub masingmasing saja tak cukup. Kelima nama perwakilan Indonesia U-22 masih kalah mentereng dibandingkan Mehran Derakhshanmehr ataupun Riley McGree yang sudah menghuni timnas U-22 meski baru berusia 18 tahun. Mehran sudah bergabung dengan tim sejak tiga tahun lalu atau ketika membawa Iran sampai delapan besar Piala AFC U-16 2014.

Riley sudah dipanggil timnas senior mengikuti Kualifi kasi Piala Dunia FIFA 2018 bersama Australia. Belum lagi bintang lain macam Koji Miyoshi dan Lee Sang-min yang tampil di Piala Dunia U-20 pada 2017. Sang-min merupakan kapten Korea Selatan, sementara Koji juga pernah tampil di Piala Dunia U-17 pada 2013.

Selain itu, ada Sami Al Naji yang menjadi pencetak gol terbanyak Piala AFC U-19 pada 2016 lalu. Nama besar memang kerap menyilaukan. Namun, masih banyak cara untuk bersinar meski tak menyandang prestasi mentereng. Kualifi kasi Piala AFC U-23 menjadi pembuktian penggawa Garuda Muda menaklukkan namanama besar tersebut.

Ayo, Indonesia!

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P