Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
#NoticiasEnPerú Zlatan, Edgar Davids y los cracks que jugaron en Inter, AC Milan y Juventus https://t.co/nwCb1KscYg pic.twitter.com/f0j1MzdTFM
— Satelite Deportes (@sdeportesweb) February 29, 2016
Zlatan Ibrahimovic bisa dibilang sebagai penyeberang yang paling seimbang. Dia stabil menjadi idola dan kontribusinya juga sama signifikan untuk Juve-Inter-Milan.
Simak rapornya.
Andai tidak dihapus akibat skandal calciopoli, gelar juara Liga Italia 2004-2005 dan 2005-2006 masuk daftar titel Ibrahimovic dengan Juventus disertai ukiran 26 gol dalam 92 gim.
Pria raksasa asal Swedia itu kemudian bergelimang lima trofi dengan Inter Milan selama 2006-2009 (total 117 partai/66 gol).
Diselingi karier singkat bersama Barcelona, Ibrahimovic lantas menjadi kunci kejayaan AC Milan saat menjuarai Liga Italia 2010-2011 dan Piala Super Italia 2011 (85 partai/56 gol).
10. Andrea Pirlo
Media Italia kerap menjulukinya blunder penjualan terbesar dalam sejarah transfer Inter Milan.
Hanya dua musim menjadi bagian skuat Nerazzurri (1998-1999, 2000-2001), Andrea Pirlo lantas menjelma sebagai legenda di dua klub rival bebuyutan tradisional Sang Hitam-Biru.
Kariernya paling lama bersama Milan (2001-2011) dengan torehan total sembilan gelar, termasuk dua trofi Liga Champions (2003, 2007).
Pindah secara gratis ke Juventus, Pirlo langsung menjadi elemen vital dalam fondasi kebangkitan I Bianconeri mulai musim 2011-2012.
Sebelum hengkang dua tahun lalu, dia mempersembahkan empat scudetti beruntun bareng Juventus, plus dua gelar Piala Super Italia dan satu titel Coppa Italia.