Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kepindahan Leonardo Bonucci (30) dari Juventus ke AC Milan pada musim panas ini tercatat istimewa dalam sejarah kompetisi Liga Italia.
Leonardo Bonucci spesial karena menjadi pemain ke-11 yang pernah memperkuat tiga tim tersukses di Negeri Piza: Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.
Bek sentral timnas Italia itu meneruskan jejak Andrea Pirlo sebagai orang terakhir sebelumnya yang melengkapi 'hat-trick' memperkuat triumvirat raksasa Italia tersebut.
Bonucci mengawali karier di akademi Viterbese kemudian pindah ke tim junior Inter Milan pada 2005.
Leonardo Bonucci in Inter Milan pic.twitter.com/1CPYik0Gzn
— Football Pub (@fballpub) July 14, 2017
Debutnya di Serie A muncul ketika I Nerazzurri (Hitam-Biru) menghadapi Cagliari pada pekan terakhir musim 2005-2006.
Itulah satu-satunya partai liga yang dijalani Bonucci sebagai pemain Inter. Setelahnya, dia mengalami masa peminjaman di Treviso, Pisa, hingga mantap menjadi andalan Bari pada 2009-2010.
Performa Bonucci bersama Bari memancing minat Juventus. I Bianconeri (Putih-Hitam) pun menyulapnya sebagai salah satu bek tengah terbaik di dunia sejak itu.
Kelar menjalani sembilan musim, 319 penampilan, dan 12 trofi, suami model Martina Maccari itu berpindah haluan ke AC Milan per 2017.
Sebelum Bonucci, berikut kisah 10 pendahulunya yang berpengalaman menyeberang di antara trio Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.
1. Luigi Cevenini
Inilah sosok peneroka alias pelopor kepindahan di antara tiga tim raksasa blok Italia Utara.
Luigi Cevenini kerap disebut Cevenini III untuk membedakan dia dengan empat saudaranya yang yang juga pesepak bola profesional, yakni Aldo (Cevenini I), Mario (Cevenini II), Cesare (Cevenini IV), dan Carlo (Cevenini V).
Baca Juga:
Muncul di level top pertama kali dengan AC Milan (1911-1912), Cevenini III lebih kondang sebagai legenda di Inter dalam tiga periode (1912-1915, 1919-1921, 1922-1927).
Statistiknya mengagumkan sebagai penyerang di Nerazzurri dengan ukiran 158 gol dari 190 penampilan. Kariernya kemudian dilanjutkan ke Juventus (1927-1930), klub besar terakhirnya.
2. Giuseppe Meazza
Legend of Calcio - Giuseppe #Meazza by @YesWeCrann --> https://t.co/RaUJS65OTT pic.twitter.com/AnvDIClBmQ
— ForzaItalianFootball (@SerieAFFC) July 11, 2015
Seperti halnya Cevenini III, Giuseppe Meazza lebih akrab dengan predikat legenda Inter Milan. Kariernya dihabiskan 14 musim dengan Tim Hitam-Biru (1927-1940, 1946-1947).
Mantan bomber subur Italia yang namanya diabadikan sebagai identitas stadion top di Kota Milan itu menjalani karier singkat di AC Milan (1940-1942) dan Juventus (1942-1943).
3. Enrico Aldo Candiani
80 en el Meazza #Inter 1-0 #ACMilan
— HASHTAG_FUNNYXD (@HashTAG_FunnyXD) September 13, 2015
J3 #SerieA
Goles:F. Guarín#EnInterYMilan
Enrico Candiani con ambos pic.twitter.com/zi94glEs9g
Karier Candiani mirip Bonucci. Eks penyerang yang meninggal dunia pada 2008 itu mengawali karier di Inter (1938-1946), pindah menuju Juventus pasca-Perang Dunia II, dan gabung ke Milan pada awal dekade 1950-an.
4. Aldo Serena
Aldo Serena istimewa karena menjadi pemain perdana yang sukses memenangi hat-trick scudetto bersama Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.
Dia merupakan pelakon pertama transfer yang melibatkan tiga tim terbesar Italia itu pada era televisi berwarna.
Serena ikut menjuarai Liga Italia dengan Juve (1985-1986), Inter (1988-1989), serta dua kali bersama Milan (1991-1992, 1992-1993).
5. Roberto Baggio
Roberto Baggio
— Nemanja Grbić (@Nemcy85) February 18, 2016
Vicenza 47/16
Fiorentina 136/55
Juventus 200/115
Milan 67/19
Bologna 33/23
Inter 59/17
Brescia 101/46 pic.twitter.com/MMqO6HbPuT
Roberto Baggio merupakan figur pertama yang terlibat transfer Juve-Milan-Inter pada era sepak bola modern.
Dia adalah bintang di skuat Juventus pada awal dekade 1990-an, sebelum hijrah menuju Milan di 1995. Inter baru kebagian sentuhan Baggio pada musim 1998-2000.
Di antara ketiga tim itu, Baggio tak meraih gelar bersama Inter. Sosok yang terkenal dengan kuncir di rambutnya itu mengangkat tiga trofi untuk Juve dan satu bareng Milan.
6. Edgar Davids
Edgar Davids jugó en los 3 grandes clubes d Italia?Inter d Milán,Milan y Juventus d Turín pic.twitter.com/oQ3RYuoC2O"@andresmarocco @maxipalma
— Elkin godoy .. (@Putwo2elkin) September 7, 2014
Pemain asing atau non-Italia pertama yang pernah memperkuat trio Juve-Milan-Inter. Edgar Davids mencicipi kompetisi Italia pertama kali bersama Milan saat direkrut dari Ajax Amsterdam pada 1996.
Namun, kariernya lebih cemerlang bersama Juventus (1997-2004), sebelum melakoni masa bakti singkat berbalut 14 penampilan liga dengan Inter (2004-2005).
7. Christian Vieri
Sosok yang terkenal dengan hobinya berganti-ganti klub ini memilih Juventus sebagai klub besar pertamanya pada 1996-1997.
Nama Christian Vieri melejit lebih harum di Inter berbekal catatan 123 gol dari 190 partai (1999-2005).
Segera setelah hengkang dari Nerazzurri, Vieri menyeberang ke Milan, tapi perjalanan kariernya seperti sekilas saja.
Dia cuma menceploskan satu gol dalam 8 partai Serie A dengan baju Rossoneri (2005-2006).
8. Patrick Vieira
Ils ont joué à l'Inter, la Juve et au Milan: Patrick Vieira pic.twitter.com/WTLCIH0oSk
— Stile Juve (@Stile_Juve) July 15, 2017
AC Milan berjasa membawa Patrick Vieira ke Italia pada 1995-1996. Hanya dua laga di Rossoneri, lelaki Prancis ini memperkuat Juventus semusim (2005-2006) setelah bergelimang kejayaan bareng Arsenal.
Inter Milan menjadi pelabuhan terakhir Big Pat di Italia. Mantan gelandang yang kini menjabat sebagai pelatih New York City FC itu mengoleksi lima gelar bareng Inter (2006-2010), lalu pensiun bersama Manchester City di Inggris.
#NoticiasEnPerú Zlatan, Edgar Davids y los cracks que jugaron en Inter, AC Milan y Juventus https://t.co/nwCb1KscYg pic.twitter.com/f0j1MzdTFM
— Satelite Deportes (@sdeportesweb) February 29, 2016
Zlatan Ibrahimovic bisa dibilang sebagai penyeberang yang paling seimbang. Dia stabil menjadi idola dan kontribusinya juga sama signifikan untuk Juve-Inter-Milan.
Simak rapornya.
Andai tidak dihapus akibat skandal calciopoli, gelar juara Liga Italia 2004-2005 dan 2005-2006 masuk daftar titel Ibrahimovic dengan Juventus disertai ukiran 26 gol dalam 92 gim.
Pria raksasa asal Swedia itu kemudian bergelimang lima trofi dengan Inter Milan selama 2006-2009 (total 117 partai/66 gol).
Diselingi karier singkat bersama Barcelona, Ibrahimovic lantas menjadi kunci kejayaan AC Milan saat menjuarai Liga Italia 2010-2011 dan Piala Super Italia 2011 (85 partai/56 gol).
10. Andrea Pirlo
Media Italia kerap menjulukinya blunder penjualan terbesar dalam sejarah transfer Inter Milan.
Hanya dua musim menjadi bagian skuat Nerazzurri (1998-1999, 2000-2001), Andrea Pirlo lantas menjelma sebagai legenda di dua klub rival bebuyutan tradisional Sang Hitam-Biru.
Kariernya paling lama bersama Milan (2001-2011) dengan torehan total sembilan gelar, termasuk dua trofi Liga Champions (2003, 2007).
Pindah secara gratis ke Juventus, Pirlo langsung menjadi elemen vital dalam fondasi kebangkitan I Bianconeri mulai musim 2011-2012.
Sebelum hengkang dua tahun lalu, dia mempersembahkan empat scudetti beruntun bareng Juventus, plus dua gelar Piala Super Italia dan satu titel Coppa Italia.