Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Per @Mertesacker will be our new academy manager in a year's time - and here's why pic.twitter.com/NhgqCxO8rj
— Arsenal FC (@Arsenal) July 7, 2017
Artinya, rutinitas Arsenal mengganti kapten dua atau tiga tahun sekali kembali berlanjut. Tradisi bisa semakin panjang karena calon suksesor adalah Laurent Koscielny, yang kini berstatus sebagai deputi.
Perlu diingat bahwa usia pemilik nama terakhir sudah 31 tahun. Dengan umur kepala tiga, Koscielny dikhawatirkan mundur dua atau tiga tahun setelah dirinya menjabat sebagai kapten.
Durasi pendek seorang kapten juga dianggap sebagai salah satu mudarat di Arsenal. Karena sang pemimpin kurang berpengaruh, Wenger terlampau berkuasa.
"Ada minimnya kepemimpinan di Arsenal. Tak seorang pun mampu mengambil keputusan. Siapa yang mengambil keputusan? Cuma Wenger. Dia bisa mengambil keputusan apa yang diinginkan," tutur Ian Wright.
Padahal, pada era Adams, Wenger sempat terbungkam. Dia nekat menerapkan formasi 4-4-2 saat Arsenal kalah dari Borussia Moenchengladbach pada partai Piala UEFA, 24 September 1996.
Dikatakan nekat karena para pemain Arsenal belum pernah mengasah formasi empat bek dalam sesi latihan. Kenekatan itu menuai pemberontakan dari Adams, yang mengaku tidak nyaman dengan sistem empat pemain belakang.
"Kami cuma menggunakan tiga bek ketika memenangi partai terakhir melawan Liverpool di Anfield sekaligus menjuarai liga pada 1989. Hanya ada saya, Bloudie dan O'Leary," kata Adams.
Wenger pun patuh. Dia mengembalikan formasi tiga pemain belakang hingga musim kompetisi berakhir. Baru pada tahun keduanya, sang juru taktik mengusung empat bek.
Baca selengkapnya: Eksperimen Wenger dan Iktirad Mr Arsenal
Dengan masa jabatan dua atau tiga tahun, seorang kapten tentu diragukan bersuara lantang seperti halnya Adams.