Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sangat naif dan konyol apabila membandingkan Dani dengan Di Stefano baik dari segi kualitas atau profil personal, namun potensinya membuat peluang perang transfer antara Real Madrid vs Barcelona alias saga mini ala Di Stefano bisa terulang lagi.
Dani merupakan seorang pemain tengah, gelandang serang, dengan preferensi "pemain nomor 8" alias playmaker tim di belakang striker atau sang pengontrol permainan.
Ia maestro dan metronom dari distribusi bola Betis. Musim lalu, dia gelandang dengan jumlah operan tertinggi kedua di tim.
Kebiasannya memegang si kulit bundar juga membuat eks pemain akademi Sevilla ini menjadi target hadangan lawan. Di La Liga edisi silam, hanya Neymar (Barcelona) pemain yang menderita lebih banyak terjangan lawan berbuah pelanggaran.
Plus akselerasi kilat menambah kecepatan lari, Dani menjadi lebih sulit dihentikan. Ia pemain dengan dribel terbanyak ketiga di La Liga 2015/16.
Dani rata-rata dilanggar 3,9 kali di satu pertandingan, cuma beda tipis dengan Neymar (4,2 kali kena pelanggaran per partai).
Kondisi tadi tidak otomatis membuat Dani lemah. Kemampuan melewati hadangan lawan sembari memegang bola justru menjadi salah satu kelebihan utamanya.
Plus akselerasi kilat menambah kecepatan lari, Dani menjadi lebih sulit dihentikan. Ia pemain dengan dribel terbanyak ketiga di La Liga 2015/16.
Siapa dua di atasnya? Neymar dan Lionel Messi! Fakta ini saja sudah menunjukan kelihaian Dani sebagai seorang individual nan brilian di lini tengah.