Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelena Ostapenko Nantikan Pertemuan dengan Serena Williams

By Delia Mustikasari - Minggu, 2 Juli 2017 | 21:45 WIB
Juara tunggal putri Prancis Terbuka 2017, petenis putri Latvia, Jelena Ostapenko, berpose di depan patung Suzanne Lenglen di Roland Garros, Paris, (11/6/2017), sambil memegang trofi juara. (JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

Petenis putri asal Latvia, Jelena Ostapenko, sedang menantikan comeback idolanya yang juga sesama petenis profesional, Serena Williams (Amerika Serikat).

Penulis: Deby Dahlia

Absennya Williams pada turnamen Wimbledon tahun ini membuat para petenis putri berlomba-lomba untuk mengambil kesempatan menjadi juara.

Tetapi, tidak dengan Ostapenko. Dia justru berpikir sebaliknya dan tak sabar menunggu idolanya untuk segera kembali ke lapangan.

Selama tiga tahun terakhir, Ostapenko sudah mampu memenangi banyak gelar. Dia berhasil menjadi juara Wimbledon Junior 2014.

Lebih mengejutkan lagi adalah saat Ostapenko berhasil mengangkat trofi Prancis Terbuka awal bulan lalu ketika dia berada di peringkat ke-47 dunia.

Namun, masih ada satu ambisi lagi yang belum dia penuhi yaitu menghadapi petenis profesional paling sukses di dunia yang menjadi idolanya, Serena Williams

Williams merupakan pemegang 23 gelar turnamen Grand Slam pada nomor tunggal putri. Namun, tahun ini, Williams tidak ikut bersaing dalam perebutan gelar juara Wimbledon 2017 karena sedang mengandung anak pertama.

"Dia juara yang hebat dan dia selalu menginspirasi banyak pemain," kata petenis berusia 20 tahun kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Baca juga:

"Dia selalu menjadi idola saya ketika saya masih kecil. Saya akan selalu melihat pertandingannya dan sangat menyukai cara dia bermain. Dia pemain terhebat dan mungkin gaya bermain kami sangat mirip. Saya berharap masih bisa bermain melawan dia (Williams) suatu hari nanti," kata Ostapenko lagi.

Williams memenangi gelar Grand Slam pertamanya pada AS Terbuka 1999. Saat itu, Ostapenko baru berumur dua tahun.

Selama dua dekade terakhir, Williams menjadi petenis putri pertama yang meraih gelar pada Prancis Terbuka dan Wimbledon pada tahun yang sama. Hal ini tentu yang sedang diincar oleh Ostapenko.

Pada Prancis Terbuka, banyak taktik yang dilakukan oleh Ostapenko. Taktik itu tidak hanya membuat lawan yang terengah-engah, tetapi juga membuat lawan melakukan kesalahan sendiri.

Kecepatan forehand rata-rata Ostapenko memang lebih cepat dari petenis putra nomor satu dunia, Andy Murray.

"Ketika di lapangan rumput, kamu harus melakukan servis sedikit lebih baik daripada di tanah liat. Begitu pun dengan pengembaliannya. Jadi, saya telah berusaha memperbaiki servis saya dalam dua minggu terakhir ini," kata pemain kelahiran Riga yang bertekad memperbaiki hasil pada putaran babak pertama Wimbledon 2016 ini.

"Saya sangat senang dengan apa yang saya dapatkan, tetapi saya sangat menyukai forehand Juan del Potro. Sangat cepat dan sangat keras," kata Ostapenko, yang juga dikenal sebagai penari ballroom (Waltz) berprestasi di Tanah Airnya.

Ostapenko pun menuturkan akan menari waltz jika dia menang suatu hari nanti di turnamen mana pun.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P