Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Suporter Internazionale seakan menemukan kembali sinar harapan setelah Luciano Spalletti diumumkan sebagai pelatih baru. Hal tersebut wajar mengingat prestasi sang juru taktik berkepala plotos itu.
Penulis: Ade Jayadireja
Jangan lupa bahwa allenatore berkepala plontos itu pernah dua kali meraih Coppa Italia pada 2006-2007 dan 2007-2008 atau periode pertamanya bersama AS Roma.
Di Rusia, Spalletti juga berprestasi. Ia membawa Zenit St Petersburg menguasai liga selama dua musim beruntun sejak 2010. Dengan sederet pencapaian tersebut, tak salah rasanya jika suporter Inter berharap kepada Spalletti.
Sejatinya, Inter mempunyai kenangan manis dengan sosok berkepala plontos. Kali ini dari sisi personel tim. Pemain-pemain berpenampilan seperti ini kerap menghadirkan prestasi buat I Nerazzurri.
Contohnya bisa dilihat pada skuat 2009-2010. Dengan bermodalkan sederet personel berkepala plontos, mereka mengakhiri musim dengan treble alias raihan tiga gelar juara.
Tak tanggung-tanggung, Inter diperkuat empat pemain tanpa atau sangat minim rambut pada musim tersebut dan semuanya memiliki peran vital. Mereka adalah Wesley Sneijder, Esteban Cambiasso, Samuel Eto’o, dan Maicon.
Maicon dan Cambiasso juga berkontribusi di balik kesuksesan La Beneamata meraih scudetto pada 2007-2008 dan 2008-2009.
“Sneijder akan selalu dikenang sebagai pemain penting dalam sejarah klub. Kami bangga bisa memiliki dia,” kata mantan Presiden Inter, Massimo Moratti.
Mundur ke belakang, ada nama Juan Sebastian Veron. Pemain asal Argentina ini berseragam biru-hitam selama dua musim sejak 2004-2005 dengan status pinjaman.