Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bursa transfer pemain Liga 2 baru dibuka bulan depan. Namun, PSS Sleman sudah berancang-ancang menambah pemain untuk melengkapi skuat.
Penulis: Gonang Susatyo
Hanya, PSS Sleman menepis rumor soal kemungkinan datangnya mantan striker tim nasional Zulham Zamrun. Padahal, sebelumnya Zulham dikabarkan merapat ke PSS setelah memilih mundur dari klub Liga 1, Mitra Kukar.
Sebaliknya, PSS lebih membidik pemain timnas U-22 Indonesia untuk menambah kekuatan Dirga Lasut Cs, Direktur Operasional PT Putra Sleman Sembada, Rumadi, mengungkapkan ketertarikannya soal ini.
Kebetulan, PSS sempat memantau saat timnas U-22 beruji coba melawan Puerto Riko di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (13/6/2017).
“Tidak ada rencana mendatangkan Zulham. Saya tidak tahu dari mana informasi tersebut. Kami tidak pernah melakukan pendekatan pada dia. Apalagi, kuota pemain berusia 25 sudah terpenuhi,” ujar Rumadi.
“Kami menolak pemain yang tidak punya klub. Mereka masih butuh adaptasi dengan tim dan kompetisi."
Direktur Operasional PT Putra Sleman Sembada, Rumadi
"Kami justru lebih tertarik memboyong pemain timnas U-22. Ada beberapa di antara mereka yang berada dalam pantauan kami. Hanya, tak mudah merekrut mereka," ucapnya.
Menurut dia, klub pemain timnas U-22 belum tentu melepas mereka yang menjadi incaran PSS. Klub juga harus memperhatikan kocek sebelum memboyong para bintang muda Indonesia itu.
“Rancangannya pun bisa musim berikutnya karena mereka memang sangat potensial. Tapi, yang jelas, kami memang membutuhkan pemain depan dan belakang untuk melengkapi kuota yang ada," tutur Rumadi.
"Kalau untuk gelandang, kami butuh pemain yang benar-benar istimewa. Tentu tak mudah mendapatkannya karena mereka sudah pasti memiliki klub,” katanya.
PSS tetap selektif bila ingin mendapatkan pemain. Rumadi tegas menolak pemain yang tidak memiliki klub karena mereka masih butuh adaptasi.
“Kami menolak pemain yang tidak punya klub. Mereka masih butuh adaptasi dengan tim dan kompetisi. Kondisi fisiknya juga belum tentu siap untuk kompetisi. Kami prioritaskan mantan pemain dari Liga 1. Jadi, tak mudah mendapatkannya,” tutur Rumadi.
Uji Coba PSIM
Sementara itu, PSIM Yogyakarta berniat menggelar uji coba di luar kandang untuk mematangkan mental pemain. Selama libur kompetisi Liga 2 di bulan puasa ini, PSIM mengagendakan dua uji coba melawan tim selevel.
Setelah melawan PPSM Magelang, yang berakhir dengan kekalahan 1-2, mereka beruji coba menghadapi PSIS Semarang. Rencananya laga digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (17/6/2017) malam. Sedangkan tim berangkat ke Semarang pada Sabtu pagi.
Baca Juga:
“Kami memilih uji coba di luar kandang karena rekor buruk tim di pertandingan tandang. Dari dua laga tandang, kami selalu menelan kekalahan. Padahal, bila ingin lolos ke 16 besar, kami harus bisa mencari poin di luar kandang,” ujar pelatih Erwan Hendarwanto.
Menurutnya, mental pemain harus dimatangkan melalui uji coba tersebut. Dengan demikian, mereka benar-benar siap saat kembali memasuki kompetisi usai libur Lebaran.
“Tren ini memang seperti di Indonesia Soccer Championship (ISC) B. kami mengawalinya dengan kekalahan di luar kandang. Tapi di putaran kedua, kami mulai bisa mengambil poin di pertandingan tandang. Jelas, poin di kandang lawan sangat membantu tim lolos ke babak berikutnya,” katanya.
Tak hanya problem sulit mencari poin di kandang lawan, PSIM juga kerap kebobolan. Dalam lima laga pertama, gawang PSIM cuma tak pernah kebobolan saat menang 2-0 atas Persinga Ngawi.
“Di empat pertandingan lain, kami selalu kebobolan. Bahkan dalam dua laga di kandang sendiri melawan Martapura FC dan Persebaya Surabaya, gawang kami tetap kemasukan. Hal ini menjadi catatan kami untuk memperbaiki sektor pertahanan,” ucap Erwan lagi.