Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Plus-Minus Djanur bersama Persib

By Sabtu, 10 Juni 2017 | 10:06 WIB
Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman (tengah), ditemani pemainnya, Tony Sucipto (kiri), seusai pertandingan Liga 1 kontra Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (4/6/2017). (FIFI NOFITA/JUARA.NET)

Sebagai pelatih tim besar, Djanur mestinya sadar bahwa strategi polesannya akan dibedah habis-habisan oleh arsitek lawan.

Karenanya, Djanur harus punya rencana alternatif bila taktik utamanya tak berhasil.

Baca Juga:

Inilah yang tak dimiliki Djanur. Tingginya kepercayaan pada kualitas individu dan pola serangan sayap menjadikan permainan Persib.

Saat pola ini berhasil diredam dan kecepatan pemain andalan seperti Febri Hariyadi bisa dipatahkan seperti di laga terakhir kontra Bhayangkara FC, Maung Bandung pun jadi frustrasi.

Shohei

Persib menarik pulang Shohei Matsunaga setelah melihat ketajaman pemain asal Jepang itu mencetak 13 gol di TSC. Namun, Djanur tak bisa memaksimalkan insting gol Shohei.

Sang pemain kerap digeser ke posisi sayap kendati eks pemain Persiba ini mengaku tak keberatan.

Komposisi Baku

Djanur seperti tak punya komposisi baku. Susunan starter nyaris selalu berubah, khususnya di lini tengah di mana Djanur terkadang menduetkan Hariono dengan Atep, lalu di kesempatan lain menurunkan Raphael Maitimo-Kim Kurniawan.

Djanur memang beralasan rotasi, tapi sepertinya hal ini malah mengganggu stabilitas cara bermain Maung Bandung.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P