Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hasil undian menempatkan Indonesia di Grup B bersama Argentina, Polandia, dan Yugoslavia.
Tergabung dalam grup neraka, tim asuhan Sutjipto Suntoro tersebut langsung bersua tim favorit juara, Argentina, yang diperkuat calon legendanya, Diego Armando Maradona.
Menghadapi Argentina di Stadion Omiya, 26 Agustus 1979, Indonesia kalah telak 0-5. Kelima gol tercipta pada paruh pertama. Dua gol diborong Maradona. Sementara hat-trick Ramon Diaz melengkapi pesta Argentina.
"Biar kalah, saya tetap senang. Mereka bermain dengan semangat tinggi," ucap pelatih Sutjipto Suntoro.
"Saya minta untuk bertahan total (dengan skema 5-4-1) untuk meminimalkan kemasukan gol. Tetapi, instruksi tersebut tidak dilakukan. Para pemain justru terbawa oleh pola permainan lawan yang memang kelasnya di atas kami," tutur mantan kapten timnas era 60-an itu.
Argentina with mega star diego maradona destroyed indonesia 5-0 , world cup u-20 1979 in japan pic.twitter.com/fPez57W4A6
— 12paz (@12paz) November 6, 2014
Apes
Melawan Polandia pada laga kedua, Sutjipto menginstruksikan timnya untuk bermain menyerang sejak awal laga. Hal itu dilakukannya setelah meminta saran dari pelatih Argentina, Cesar Menotti.
Apes, formasi 4-3-3 yang diterapkan Sutjipto justru menjadi bumerang. Skuat asuahnnya dibobol enam gol tanpa balas oleh sang lawan.
Pada laga pamungkas fase grup, Indonesia kembali menjadi bulan-bulanan. Kali ini giliran Yugoslavia dengan gelontoran lima golnya.
Susul Myanmar dan Vietnam