Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bersemangat
Tahun berikutnya, Fahmi memperkuat Laga FC, yang bermaterikan para pemain Pra-PON Jatim, di Liga Nusantara. Laga FC hanya mampu menjadi runner-up setelah menyerah dari Persatu Tuban di final.
Pengalaman buruk lainnya kembali dirasakan Fahmi ketika tim Pra-PON Jatim Jatim gagal menembus PON 2016 Jabar.
Angin segar sempat dirasakan saat dirinya masuk dalam skuat timnas U-19 Indonesia asuhan Indra Sjafri yang menggelar Tur Nusantara dengan menjajal tim U-21 Persiba Balikpapan, Persisam Samarinda, dan Mitra Kukar.
Namun, dari tiga pertandingan tersebut, Fahmi hanya dimainkan saat timnas U-19 menghadapi Persisam Samarinda.
“Akhirnya saya dicoret oleh Indra Sjafri. Saat itu, saya merasa sangat sedih,” ucap anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Memasuki 2016, Fahmi menjadi bagian dari skuat Persela U-21 di bawah kendali Didik Ludianto. Penampilannya yang konsisten membuat nama Fahmi masuk dalam tujuh pemain Persela U-21 yang direkomendasikan ke tim senior asuhan Herry Kiswanto musim ini.
Baca Juga:
Bahkan, dari tujuh pertandingan yang dilakoni, Fahmi hanya diparkir sekali saat timnya bertandang ke markas PSM Makassar.
Fahmi sudah mengoleksi tiga gol bagi Laskar Jaka Tingkir. Satu gol dia lesakkan ketika menjamu Madura United, sedangkan dua gol lain ditorehkannya saat Persela menang telak 4-0 atas Arema pekan lalu.
“Selain punya kecepatan, Fahmi termasuk pemain yang memiliki skill individu yang bagus. Seiring berjalannya waktu dia bermain lebih efektif sehingga bisa memanfaatkan peluang menjadi gol,” ujar Ragil Sudirman, asisten pelatih Persela.
"Hal terpenting lagi dari dia setelah kemenangan dari Arema membuat kepercayaan dirinya semakin bertambah. Dia terlihat lebih bersemangat ketika latihan," ucapnya.
Meski telah mencetak tiga gol, Fahmi tetap berpikir bahwa apa yang didapatkan merupakan proses kerja tim.
“Saat bertanding saya hanya berpikir bagaimana cara bermain sebagus mungkin dan memberikan kontribusi maksimal bagi kemenangan tim. Jika sampai saya menciptakan gol, itu rezeki dari Tuhan,” kata pengidola Andik Vermansah dan Pavel Nedved ini.