Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berdasarkan kondisi terkini kedua tim, duel final Liga Europa pada Rabu (24/5) layak disebut pertarungan Goliath versus David. Ajax Amsterdam-lah si makhluk raksasanya, bukan Manchester United.
Segalanya sedang berjalan buruk bagi United. Pertama, pemain cedera dan suspensi.
Setidaknya ada enam pemain yang harus absen pada partai pamungkas LE di Kota Stockholm, Swedia, karena masalah fisik, seperti Zlatan Ibrahimovic dan Marcos Rojo.
Iblis Merah juga bakal tampil tanpa bek tengah mereka, Eric Bailly, karena suspensi akibat kartu merah yang ia dapat pada leg II semifinal LE kontra Celta Vigo (11/5).
Kedua, United sulit menang. Sebelum mengalahkan Crystal Palace 2-0 (21/5), mereka menelan dua seri dan dua kekalahan dalam empat pertandingan terkini di semua kompetisi.
Ketiga, produktivitas gol pasukan Jose Mourinho menyedihkan. Selama rentetan tanpa kemenangan tersebut, mereka cuma menghasilkan dua gol. Malah, sebelum duel versus Palace, dalam tujuh gim terakhir di semua ajang, mereka hanya mengemas empat gol.
Keempat, adanya potensi kelelahan.
Di saat Ajax sudah bisa fokus ke LE karena ajang domestik di Belanda telah berakhir sejak 14 Mei, United masih punya dua partai EPL selepas tanggal tersebut.
Memang, Manajer Jose Mourinho telah menyiratkan pihaknya bakal memusatkan konsentrasi ke LE ketimbang liga lokal dikarenakan tipisnya peluang mereka ke Liga Champion 2017/18 lewat jalur EPL.
Meski begitu, tetap saja ada beberapa pemain yang terkena imbas jadwal sibuk mengingat terbatasnya pilihan Mourinho karena persoalan cedera tadi.
Lantas, dengan segala isu tersebut, apakah United tak punya kesempatan sama sekali? Bagaimanapun, kejutan selalu ada di sepak bola.
Baca Juga:
Yang jelas, Ajax pantang terlena dengan rekor jelek United belakangan. Bisa saja lawan mereka beberapa pekan terakhir ini tengah berakting, sengaja kurang optimal dalam mengeluarkan kemampuan mereka.
Ajax perlu ingat Mourinho masih salah satu ahli racik strategi top. Jika tidak hati-hati, raksasa asal Belanda itu bisa terjebak pada taktik Mou seperti yang Chelsea alami pada April lalu.
Kala itu, United juga tidak difavoritkan memenangi duel EPL kontra The Blues mengingat sang rival sangat nyaman di puncak klasemen dan kini berstatus kampiun liga 2016/17.
Pada laga tersebut, Mourinho meninggalkan pola empat bek dan menggunakan formasi 3-5-2. Tanpa Ibrahimovic, Juan Mata, dan Henrikh Mkhitaryan, mereka malah menekuk Chelsea 2-0.
Dua Kartu AS
United memiliki setidaknya dua kartu AS yang bisa membawa mereka menggondol trofi LE. Pertama, bek Daley Blind yang tentunya tidak asing buat Ajax.
Blind bermain buat Ajax sejak kanak-kanak hingga meninggalkan klub itu pada pertengahan 2014.
Mourinho memastikan pemain berusia 27 tahun itu mentas di final sebagai bek tengah. Jika demikian, Blind bertanggung jawab dalam menghadang setiap ancaman serangan dari Ajax yang berisikan banyak pemain muda.
Pemain kunci United kedua ialah Ander Herrera yang termotivasi membuktikan dirinya memang pantas dinobatkan sebagai Pemain Terbaik klub tersebut di 2016/17.
Gelandang asal Spanyol itu memang cukup konsisten musim ini, piawai dalam serangan sekaligus bertahan.
PRAKIRAAN FORMASI
AJAX (4-3-3): 24-Onana (K); 3-Veltman, 5-Sanchez, 36-De Ligt, 4-Riedewald (B); 10-Klaassen, 20-Schone, 22-Ziyech (G); 11-Younes, 25-Dolberg, 9-Traore (P). Pelatih: Peter Bosz
MAN UNITED (4-3-3): 20-Romero (K); 25-Valencia, 12-Smalling, 17-Blind, 36-Darmian (B); 6-Pogba, 21-Herrera, 27-Fellaini (G); 8-Mata, 19-Rashford, 22-Mkhitaryan (P). Pelatih: Jose Mourinho (Por)
PREDIKSI