Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seperti halnya siklus, otomatis musim 2006-2007 bukan kisah tunggal.
Siklus ini telah terjadi saat Real Madrid merebut gelar yang ke-22 di La Liga pada 1987.
Saat itu, Madrid diperkuat para legenda seperti Hugo Sanchez dan menentukan gelarnya pada pertandingan terakhir.
Barca, yang saat itu diperkuat Gary Lineker, harus puas sebagai penguntit Madrid di puncak klasemen.
Pun 10 tahun berikut, pada musim 1996-1997 saat Real Madrid diarsiteki Fabio Capello untuk pertama kali.
Real Madrid, yang ketika itu dihuni duet striker Davor Suker- Predrag Mijatovic, harus menentukan gelar juara ke-27 di La Liga dalam el derbi Madrileno pada pekan penutupan.
Lantas, apa manfaat melihat sejarah jauh ke belakang?
Tentu saja para personel Los Galacticos bisa mengambil inspirasi, belajar dari aksi dan heroisme kisah pendahulu mereka untuk melanjutkan siklus 10 tahun itu di musim 2016-2017. Bisakah?