Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ridwan Kamil, Persib, Jakmania, Hingga Label 'Gay'

By Segaf Abdullah - Selasa, 16 Mei 2017 | 22:15 WIB
Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil saat berbincang dengan Kompas.com di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017). (GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM)

Bobotoh dan Politik

Menurut Emil, Persib adalah kebanggaan Jawa Barat secara emosional, khususnya Bandung, yang lintas usia dan lintas etnis.

Dia mengaku pernah membuktikannya saat ikut merayakan kemenangan Persib.

"Waktu Persib menang (juara), saya naik bus Bandros (bus city tour Bandung, Red). Saya motret. Saat itu, saya niatkan memotret hanya spesialis nenek-nenek," tutur pria lulusan ITB ini.


Persib Bandung saat berfoto bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Selasa (21/3/2017)(BUDI KRESNADI/JUARA.NET)

"Saya ingin membuktikan bahwa fans Persib bukan hanya remaja tanggung, dan ternyata banyak (nenek-nenek). Ada yang pakai daster dan sebagainya. Histeris dan ekspresinya pun sama (dengan bobotoh muda). Persib is more than a club," ucapnya.

Selain itu, Emil mengaku tidak ingin mengaitkan Persib dengan dunia politik. Dia tidak ingin menunggangi bobotoh dan Persib untuk kepentingan politik pribadinya.

"Terhadap isu politik, saya ingin menghindari (membawa-bawa) Persib. Saya tidak mau seolah-olah Ridwan Kamil menunggangi bobotoh untuk kepentingan politik," kata Emil.

Dituduh 'Gay'

Lulusan SMA Negeri 3 Bandung itu pun menceritakan peristiwa saat mendapat fitnah dan ditegur oleh ibunya saat mengawal atau mendukung Persib Bandung.