Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekuatan India dan Denmark
India akan menjadi lawan pertama Indonesia di fase grup. Negara yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 1 miliar jiwa ini kuat di sektor tunggal. Jadi, Indonesia bisa mencuri poin dari kategori ganda.
Selain itu, pemain tunggal putri India yang mengisi ranking sembilan dunia, Saina Nehwal, dikabarkan mengundurkan diri dari turnamen karena ingin menemani sang ayah setelah menjalani operasi. Meskipun begitu, India masih memiliki Pusarla Venkata Sindhu, yang duduk di ranking keempat dunia.
"Saya ingin berada di dekat ayah selama masa penyembuhan. Saya ingin ada bersama dia ketika dibutuhkan," ucap Saina kepada Times of India.
Baca Juga:
Sementara itu, Denmark memiliki kekuatan yang sama baiknya di seluruh lini, kecuali di tunggal putri. Pada tunggal putra, Jan O Jorgensen, mengundurkan diri dari turnamen karena belum pulih dari cedera tumit.
"Saya sangat merasa terganggu. Awalnya, sudah merasa sehat, namun tumit saya kembali bermasalah," tutur pemain tunggal putra yang duduk di ranking empat dunia ini kepada Nordjyske.
Meskipun begitu, Denmark masih memiliki Viktor Axelsen yang menduduki di ranking ketiga dunia.
Dominasi Denmark dan India di kategori tunggal itu tak membuat pemain tunggal Indonesia gentar. Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, tetap percaya diri dan tak gentar.
"Axelsen memang ranking ketiga dunia. Tapi, saya yakin semua pemain juga tak bisa menang terus. Setelah menjadi juara di India, dia juga terseok-seok. Jadi, kami harus fokus, stabil, dan memanfaatkan seluruh kesempatan dengan baik," ucap Jonatan.
Mundurnya dua pemain dari kubu lawan pun tak terlalu mengganggu tim Indonesia. Soalnya, yang perlu dilakukan adalah fokus kepada kemampuan skuat.
"Kami harus berkonsentrasi dengan pemain-pemain sendiri. Tidak boleh terpengaruh dengan siapa yang mundur. Harus fokus satu per satu. Paling tidak, kami harus menjadi juara grup dulu," tutur Susy.
Yang pasti, menjadi semifinalis adalah target yang sangat realistis bagi tim Indonesia, yang memang bertumpu pada kemampuan para pemain ganda. Hal ini pun tak berbeda dengan hasil di Piala Sudirman 2015 yaitu semifinalis.