Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Chelsea tiba-tiba berubah. Tidak ada lagi pertahanan rapuh seperti saat melawan Arsenal. Tiga bek, dua bek sayap, dan dua gelandang berkarakter defensif memastikan gawang terlindungi dengan kokoh.
Dengan pertahanan sudah aman, lini serang tidak perlu lagi memikirkan ikut berperan defensif. Chelsea punya deretan pemain ofensif paling mematikan di liga sehingga yang terjadi kemudian adalah ledakan hebat.
Setelah kekalahan dari Arsenal, Chelsea sempat mencatat 13 kemenangan beruntun. Mereka hanya kebobolan empat gol dan mencetak 32 gol dalam 13 pertandingan itu.
Mulai menguasai puncak klasemen sejak pekan ke-11, Chelsea tak tergoyahkan lagi.
Mereka juga diuntungkan kondisi tidak ada pesaing yang benar- benar oke. Manchester City, Arsenal, dan Liverpool sempat bergantian merasakan menjadi rival terdekat dengan berada di posisi kedua. Namun, mereka tak bisa tampil konsisten.
Tottenham yang paling stabil, tapi sudah terlambat. Spurs baru menemukan performa terbaik pada pertengahan Desember 2016.
"Ini musim pertama saya di Inggris dalam kompetisi yang berat. Saya sangat senang melihat para pemain. Mereka pantas mendapatkan hal ini. Kami menunjukkan Chelsea layak memenangi liga," ujar Conte seperti dikutip dari Dailystar.