Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap muda Indonesia, Anggi Setiawan (18), kembali mendapatkan pengalaman luar biasa kala menjalani hari ketiga VR46 Master Camp di Tavullia dan Misano, Italia, Jumat (12/5/2017).
Selain Anggi, pebalap lain yang ikut program ini adalah Peerapong Boonlert (18, Thailand), Shota Ite (15, Jepang), Muhammad Akid bin Aziz (18, Malaysia), Brandon Demmery (29, Australia), dan Tomas Casas (17, Kanada).
Pada pagi hari, mereka kembali ke lintasan balap di markas pebalap MotoGP, Valentino Rossi, Motor Ranch. Mereka kambali berlatih flat track di bawah asuhan Marco Belli.
Sehari sebelumnya, mereka berlatih flat track di tempat yang sama. Kali ini, mereka diminta Belli untuk memacu motor di lintasan berbentuk oval tersebut dengan arah berlawanan.
Enjoy the beautiful scenery of the VR46 Motor Ranch. #theMasterCamp #theExperience pic.twitter.com/FDePG7Edwh
— YamahaVR46MasterCamp (@TheMasterCamp) May 12, 2017
Setelah berlatih beberapa putaran, para pebalap muda ini sudah bisa beradaptasi dengan aturan baru dari Belli.
Belli juga mengajarkan kepada para pebalap muda ini bagaimana memaksimalkan kekuatan dan pergerakan badan bagian bawah.
Setelah latihan keras ini, para pebalap mendapat kesempatan beristirahat sekaligus menikmati makan siang.
Anggi dkk disuguhi menu berupa bakso, nasi, kentang tumbuk (pure kentang), es krim, dan beberapa jenis makanan lain.
Setelah itu, mereka menjalani sesi pelajaran berikutnya. Kali ini mereka belajar terori dari Technical Director and Crew Chief Sky Racing Team VR46, Pietro Caprara.
Part 1 of the theory class is given by Pietro Caprara, Sky Racing Team VR46's Technical Director & Crew Chief #theMasterCamp #theExperience pic.twitter.com/wpNNcxyXOA
— YamahaVR46MasterCamp (@TheMasterCamp) May 12, 2017
Selanjutnya, mereka juga mendapatkan pelajaran dari bos tim Movistar Yamaha MotoGP, Lin Jarvis.
Jarvis berbagi kisah perjalanan kariernya di Yamaha, bagaimana Rossi dan Yamaha mulai bekerja bersama, serta perjalanan naik turun yang mereka hadapi dan bagaimana mereka belajar dari itu semua.
Jarvis juga memberi kesempatan kepada para pebalap untuk mengajukan pertanyaan. Kesempatan ini dipakai para pabalap untuk bertanya bagaimana supaya performa mereka bisa terus meningkat.
Setelah kelas teori, para pabalap ini segara dibawa ke Misano World Circuit Marco Simoncelli. Di sana sudah menanti enam motor Yamaha YZF-R3 yang dipasangi ban Pirelli.
Mereka diajak briefing dan diberi tambahan pengetahuan soal safety riding sebelum turun ke lintasan. Kali ini mereka dipandu pebalap VR46 Riders Academy yang turun di Moto2, Lorenzo Baldassarri.
Baldassarri lalu memandu para pebalap muda ini saat memacu motor di sirkuit yang juga menjadi salah satu tuan rumah balapan MotoGP tersebut.
Today I'm the professor for the guys of the @TheMasterCamp =) pic.twitter.com/jiZoY4yqu9
— Lorenzo Baldassarri (@7balda) May 12, 2017
Baldassarri memimpin selama beberapa putaran untuk memastikan para pebalap ini paham betul jalur balap yang bisa dipakai dan tiitk-titik pengereman.
"Saya belajar banyak, terutama soal bagaimana mengendalikan gas. Saat di Sirkuit Misano, saya paham bahwa apa yang saya pelajari pada pagi hari di Motor Ranch ternyata bisa diterapkan saat di sirkuit balapan," kata Anggi dalam rilis yang diterima JUARA.
"Itu merupakan sesuatu yang tidak saya sadari sebelumnya. Saya juga berterima kasih kepada Lin Jarvis and Pietro Caprara karena sudah mau mengajar kami. Saya belajar sangat banyak," kata Anggi lagi.
Para pebalap muda ini banyak mendapatkan pelajaran berharga selama menjalani hari ketiga VR46 Riders Academy. Pelajaran masih akan berlanjut hingga Minggu (14/5/2017).
There they go... #theMasterCamp #theExperience pic.twitter.com/Fj8rY6rbKK
— YamahaVR46MasterCamp (@TheMasterCamp) May 12, 2017