Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Mana saya tahu kalau kami akan mendapat penalti? Apa yang bisa saya berikan padanya dalam waktu lima menit? Milan sedang sibuk menyerang, sementara kami lelah. Jadi, itulah keputusan saya. Memang mengecewakan, sebab Francesco selalu menunjukkan kualitasnya dan dia berlatih keras. Namun, saya harus membuat keputusan untuk tim. Saya minta maaf untuk itu,” kata Spalletti.
“Yang penting adalah kami bisa membuat rekor dengan menang enam kali beruntun di kandang lawan. Kami memang tidak selalu bermain brilian, namun rekor itu akan selalu tercatat,” lanjut Spalletti lagi.
Spalletti menyatakan ia akan melakukan pembicaraan dengan pihak klub soal kontraknya. Mau tidak mau hal itu memang harus dilakukan. Seperti yang telah disebut sebelumnya, Spalletti tidak akan lebih lama ada di Roma.
“Suporter punya spanduk yang bertuliskan ‘Spalletti Versus Totti’ di Trigoria. Saya juga selalu ditanya tentang kontrak. Entah apa lagi yang harus saya katakan,” kata Spalletti hilang akal.
Rekor Dzeko
Selain rekor enam kemenangan beruntun di kandang lawan, ada satu rekor lagi yang dibuat oleh striker Roma, Edin Dzeko. Sepasang gol yang dibuatnya ke gawang Milan, ia menjadi pencetak gol terbanyak sementara Serie A dengan 27 gol.
Baca Juga:
Rekor yang dibuat oleh striker Bosnia-Herzegovina itu adalah ia menjadi pemain pertama Roma yang berhasil membuat gol sebanyak itu di Serie A dalam satu musim.
Menurut statistik Opta, pemain Roma terakhir yang mencatatkan diri membuat 27 gol adalah Enrique Guaita pada musim 1934/35. Jadi, Dzeko memecahkan rekor yang usianya sudah 82 tahun!
“Datang ke Milano dan bisa membuat empat gol sama sekali tidak mudah. Sayangnya, kami juga kebobolan. Namun, kami bisa senang malam ini,” kata Dzeko.
“Saya kerja keras sepanjang tahun agar bisa membuat banyak gol. Itu target pribadi. Yang terpenting adalah tim bisa menang,” tutur Dzeko lagi soal rekor gol yang dibuatnya.
Mungkin, Spalletti tidak akan kehilangan kesabaran seandainya ia ditanya soal rekor Dzeko itu.