Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Misi Mencari Gaya Bermain Indonesia dalam Kursus Instruktur Pelatih

By Kamis, 11 Mei 2017 | 11:47 WIB
Anggota Expert Panel PSSI yang juga merupakan satu-satunya instruktur kursus lisensi C AFC, Emral Abus, berbicara soal penundaan penunjukkan pelatih timnas U-19 Indonesia dan timnas senior di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (3/6/2016). (SEGAF ABDULLAH/JUARA.NET)

Kursus instruktur pelatih bertajuk AFC Member Association Coaching Instructors 2017 di Pusat Pelatihan Pemain Muda Nasional, Sawangan, Depok, sudah berakhir pada 5 Mei 2017. Pelatihan yang dimulai sejak 24 April 2017 itu mengumpulkan 22 pelatih terbaik di Indonesia berlisensi minimal A AFC.

Penulis: Ferry Tri Adi

Sebanyak 22 pelatih tersebut nantinya bakal merumuskan filosofi sepak bola Indonesia bernama Indonesian Way.

“Selama sekitar 13 hari mereka dikumpulkan untuk menyatukan pemahaman visi dan metode kepelatihan untuk mencari Indonesian Way. Kemudian, rumusan awal akan diuji coba dalam kursus kepelatihan nasional selama bulan Mei,” tutur Efraim Ferdinand, Kepala Divisi Pendidikan Kepelatihan PSSI.

"Sebanyak 22 pelatih itu sudah dipastikan akan membimbing kursus kepelatihan lisensi nasional. Setelah itu, mereka akan kembali dikumpulkan untuk menyempurnakan silabus kepelatihan sesuai filosofi Indonesian Way,” kata Efraim lagi.

Silabus kepelatihan yang sudah sempurna tersebut nantinya bakal disebar secara nasional kepada pelatih-pelatih melalui kursus lisensi nasional. Tak hanya itu, dalam AFC MA Coaching Instructors 2017 itu Indonesia juga bakal memiliki instruktur pelatih AFC.

Dari 22 nama tersebut, PSSI menargetkan ada lima pelatih yang mendapat lisensi sebagai instruktur AFC. Lima pelatih yang lulus AFC MA Coaching Instructors itu akan membantu PSSI menelurkan pelatih-pelatih lokal berlisensi C AFC.

“Bulan ini sudah muncul hasil kursus AFC MA Coaching Instructors. Kami menargetkan ada lima pelatih yang lulus. Nantinya, lima orang itu plus Pak Emral Abus akan fokus melahirkan pelatih lokal berlisensi C AFC,” kata Efraim.

Jika sudah muncul nama-nama yang berhak membimbing kursus C AFC, PSSI tentunya bisa mengejar kebutuhan jumlah pelatih berlisensi AFC.

Baca Juga:

Secara bertahap, instruktur AFC itu akan menjadi asisten Emral Abus, satu-satunya instruktur AFC yang dimiliki Indonesia, dalam beberapa kursus C AFC. Setelah itu, mereka berhak menjadi instruktur C AFC dalam satu kursus.

“Pada kursus C AFC berikutnya yang dimulai 12 Mei, Pak Emral sudah ditemani dua asisten yang lulus dari AFC MA Coaching Instructors. Sebanyak dua asisten itu akan ikut Pak Emral selama dua kursus C AFC berturut-turut," ujar Efraim.

"Setelah itu, mereka baru boleh membimbing satu kursus C AFC, atau sekitar bulan Juni atau Juli mereka aktif sebagai instruktur AFC,” katanya.

Menilik kondisi itu, Indonesia tahun ini bisa memiliki enam instruktur AFC yang membimbing kursus pelatih lisensi C AFC. Dengan demikian, pada 2018 dalam setiap kursus per bulan bisa menyelenggarakan tiga kursus C AFC secara berbarengan.

Artinya, jika kuota setiap kursus 24 orang, maka Indonesia akan menghasilkan sekitar 1.080 pelatih lisensi C AFC dalam 12 bulan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P