Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pochettino Mencetak Tim Pemberani di Tottenham

By Rabu, 26 April 2017 | 18:02 WIB
Gelandang Tottenham Hotspur, Christian Eriksen (depan), disambut rekan-rekannya selepas menjebol gawang Swansea City dalam laga Premier League di Liberty Stadium, Swansea, 5 April 2017. (MICHAEL STEELE/GETTY IMAGES)

Bermain berani dengan perhitungan. Bukan asal menekan lawan di wilayahnya tanpa strategi penangkal ketika rencana-rencana gagal terlaksana.


Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino (kanan), memeluk pahlawan kemenangan tim, Harry Kane, dalam pertandingan Premier League 2016-2017 menghadapi West Brimwich Albion di Stadion White Hart Lane, London, Inggris, pada Sabtu (14/1/2017).(JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

Dengan formasi 4-2-3-1 yang sering dimainkan Spurs, Pochettino selalu menempatkan salah satu dari dua gelandang sentralnya berposisi lebih ke dalam. Tujuannya adalah untuk melindungi pertahanan.

Itulah siasat Pochettino untuk mengantisipasi bahaya yang datang ketika lawan berhasil berkelit dari permainan menekan Kane cs di wilayahnya.

Eric Dier berperan sebagai gelandang pelindung pertahanan tersebut. Sementara itu, Moussa Dembele menjalankan fungsi sebagai gelandang box-to-box.

Strategi tersebut berperan membuat pertahanan Tottenham kukuh. Spurs sampai pekan ke-33 berstatus sebagai tim dengan pertahanan terbaik di Premier League musim ini dengan hanya kemasukan 22 gol dari 32 pertandingan.

Eriksen Tersering

Sampai sebelum memainkan partai ke-33 di Premier League musim ini melawan Crystal Palace pada Rabu (26/4/2017), Christian Eriksen menjadi pemain yang paling sering dimainkan Pochettino di liga.

Baca Juga:

Dele Alli juga bermain 31 kali seperti Eriksen, tapi jumlah menit penampilan sang gelandang asal Denmark itu lebih banyak, yakni 2.717 berbanding 2.521.