Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bek Masa Depan Indonesia, Syarat Konsistensi Putu

By Jumat, 28 April 2017 | 11:03 WIB
Bek Bhayangkara Surabaya United, I Putu Gede Juni Antara, saat ditemui JUARA. (SUCI RAHAYU/BOLA/JUARA.NET)

Penikmat sepak bola nasional boleh optimistis dengan masa depan timnas Merah Putih dengan merebaknya pemain baru nan potensial di berbagai posisi. Tapi, tidak dengan penghuni bek kanan.

Penulis: Andrew Sihombing

Pada Piala AFF 2016, Beni Wahyudi merupakan satu-satunya bek kanan murni yang dibawa oleh pelatih Alfred Riedl.

Masalahnya, bek milik Arema ini sudah berusia 31 tahun dan belum ada yang benar-benar bisa mengimbangi kualitasnya.

Padahal, jika melirik sejarah selama beberapa dekade terakhir, pos bek kanan itu selalu dihiasi dengan persaingan tinggi. Beberapa nama hebat kerap saling bersaing merebut tempat utama.

"Pada SEA Games 1997 misalnya, selain saya juga ada Gusnaedi Adang, Agung Setyabudi, dan Anang Maruf. Setelah itu juga ada Isnan Ali serta Ismed Sofyan," kata Supriyono Prima, bek sayap jebolan timnas Primavera.


Mantan pemain timnas Primavera, Supriyono (kiri) dan Indriyanto Nugroho (kanan) turut berpartisipasi di Liga BOLA U-13 dan U-15 musim 2015/2016.(THOMAS RIZAL/JUARA.net)

Supriyono, yang belakangan kerap menjadi presenter tayangan sepak bola di televisi, juga menyadari minimnya regenerasi pemain di pos bek kanan.

"Pemain sekarang sebenarnya punya skill bagus, tapi karakter dan mentalitasnya masih kurang. Begitu juga dengan pemahaman taktikal, baik individu maupun tim. Memang sekarang saya belum melihat ada pemain yang betul-betul tepat menggantikan Beni," ujarnya.

Mesti Seimbang