Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Utang Indonesia pada Susy Susanti

By Sabtu, 22 April 2017 | 10:00 WIB
Susy Susanti, srikandi Indonesia segudang prestasi (ERLY BAHTIAR/BOLA)

Harus diakui, Indonesia berutang banyak kepada Susy Susanti. Lewat prestasinya di dunia bulu tangkis, ia membuat kita bangga menjadi orang Indonesia.

Penulis: Persiana Galih

Selama 13 tahun menjadi pebulu tangkis nasional, ia telah menyumbang lebih dari 88 gelar bagi Indonesia. Gelar terbanyaknya diraih pada 1994, dengan torehan 14 gelar selama setahun.

Nama Susy kerap menjadi penghias rutin halaman depan setiap surat kabar di era 1990-an. Dalam kurun waktu tersebut, ia menjuarai Olimpiade, Piala Dunia, All England, dan sederet serial grand prix.

Namun, semua itu tak dicapai dengan mudah. Berbagai masalah pernah menimpanya, dari alasan sepele sampai alasan gender.

"Saya sangat merasakan, bagaimana waktu itu sektor putri dianggap hal kecil. Saat itu, tunggal putri memang minim prestasi sehingga seperti anak tiri," katanya.

Saat itu, olahragawati Indonesia kala itu tidak menjadi prioritas untuk diberangkatkan menuju kejuaraan-kejuaraan internasional.

Baca Juga:

Namun, saat merasa tak dianggap sebagai kaum hawa, ia selalu mengingat dua wanita hebat, ibunya dan R A Kartini.

"Setiap mengingat kedua sosok itu, saya selalu sadar akan emansipasi. Kedudukan wanita mesti disetarakan, salah satu caranya lewat prestasi," tuturnya.