Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Insiden itu disesalkan PSCS. Apalagi laga pembukaan dihadiri petinggi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), yang merupakan operator liga.
“Sangat menyesalkan insiden ini bisa terjadi. Ini harus menjadi pembelajaran bagi suporter Indonesia untuk makin dewasa dan bisa menerima kekalahan. Sepak bola itu ada menang dan kalah,” tutur Manajer PSCS, Bambang Tujiatno.
Suporter PSS pun dirugikan karena bakal mengalami kesulitan saat memberi dukungan pada tim yang bermain di luar kandang. Mereka tidak mungkin datang ke Cilacap saat PSS melakoni tandang melawan PSCS karena aroma permusuhan dengan Lanus, suporter tuan rumah.
Lanus tidak bisa datang ke Maguwoharjo karena memiliki hubungan tak harmonis dengan Brigata Curva Sud (BCS), salah satu suporter PSS. Hubungan kedua tim memanas setelah oknum BCS menikam sampai tewas satu anggot Lanus, M. Ikhwanudin, beberapa tahun lalu.
Tak hanya ke Cilacap, suporter PSS juga kesulitan saat tim tandang ke Ciamis untuk menghadapi PSGC maupun bermain di Purwokerto saat bertemu Persibas Banyumas. Kebetulan, jarak dua kota itu berdekatan dengan Cilacap.