Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berinteraksi dengan Milla hampir 24 jam sehari tidak lantas membuat Bayu merasa spesial, seperti halnya Mourinho yang mengklaim predikat The Special One ketika baru tiba di Chelsea pada 2004.
"Karena panggilan saya BES, jadi saya mau menjadi the best one saja," ujar sosok yang menguasai bahasa Spanyol, Perancis, dan Portugal itu.
Bayu memang tidak ingin terburu-buru mengambil jalur serupa Mourinho atau merintis karier kepelatihan.
Menurut pria berusia 26 tahun itu, ada banyak pertimbangan sebelum menjajal karier kepelatihan yang membutuhkan sertifikasi dan kesiapan mental.
"Luis Milla sempat mengajak saya untuk pergi ke Spanyol dan mengambil kursus kepelatihan ketika dirinya selesai di Indonesia. Namun, saya belum bisa memutuskan karena belum menikah juga," ucap pengagum Juventus dan sepak bola Italia itu.
Baca: Nilai Minus Sepak Bola Indonesia di Mata Luis Milla
A post shared by BAYU BES (@bayubes) on Apr 4, 2017 at 8:53am PDT
Bagi Bayu, terpenting adalah apa yang dijalaninya saat ini. Dia ingin membantu Milla untuk meningkatkan level sepak bola Indonesia setinggi mungkin.
Paling dekat, timnas Indonesia U-22 akan mengarungi SEA Games di Malaysia, Agustus 2017. Target medali emas dibebankan PSSI kepada anak-anak asuh Milla.
Tidak cuma gelar juara di level Asia Tenggara, Bayu bahkan berharap agar tim Garuda bisa tampil di ajang yang jauh lebih bergengsi.
"Mimpi terbesar yang selalu saya sampaikan ke semua orang, saya ingin melihat Indonesia bermain di Piala Dunia. Bagaimana pun caranya, baik itu saya menjadi penonton, manajer, dan pemain," ujar Bayu.