Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Manchester United, Jose Mourinho, melihat betapa pentingnya mempertahankan catatan tidak terkalahkan, meskipun dengan sebagian besar hasil imbang.
Pandangan tersebut diutarakan Mourinho menjelang duel kontra Sunderland pada partai lanjutan Premier League - kasta teratas Liga Inggris - di Stadium of Light, Minggu (9/4/2017).
Man United bakal melakoni laga itu bermodalkan rapor tanpa takluk dalam 20 pertandingan liga. Namun, mereka cuma memenangi sepuluh laga di antaranya.
50% - Of the longest unbeaten runs in PL history (20+ games), Manchester United's current run has the lowest win % (W10 D10). Uninspiring.
— OptaJoe (@OptaJoe) April 5, 2017
Praktis, raihan poin tim berjulukan Setan Merah tidak begitu terdongkrak. Mereka tertahan di peringkat keenam dengan selisih empat poin dari Manchester City selaku penghuni terakhir zona Liga Champions.
Hal itu justru tidak dipermasalahkan Mourinho. Terpenting, anak-anak asuhnya mampu menghindari kekalahanan.
"Sebagai contoh, sepuluh imbang dalam sepuluh laga berarti sepuluh poin. Adapun lima kemenangan plus lima kekalahan adalah 15 poin," tutur Mourinho.
"Catatan terakhir tentu lebih baik. Namun, untuk ke depannya, saya lebih memilih sepuluh hasil imbang," ucap pria asal Portugal itu.
Mengapa Mourinho memilih demikian? Sebab, sang manajer melihat adanya stabilitas mental ketika tim menjalani serangkaian laga tanpa terkalahkan.
Mentalitas itu, dinilai Mourinho, bakal sangat berguna ketika anak-anak asuhnya menjalani situasi sulit seperti tertinggal oleh lawan.
Baca: Alumnus SSB Manchester United Lebih Pilih Indonesia daripada Inggris
.@Anto_V25's impressive form has caught the eye of many this season - including @Youngy18... pic.twitter.com/TVQHZNoOHF
— Manchester United (@ManUtd) April 7, 2017
Mourinho bukan tidak mau mengonversi serangkaian hasil imbang menjadi raihan tripoin. Untuk itu, dia berniat membenahi penyelesaian akhir pemain seperti Marcus Rashford dan Anthony Martial yang dinilai agak bermasalah.
Kedua penyerang muda itu mendapatkan jatah tampil lebih dari 20 laga di liga, tetapi cuma mencetak masing-masing tiga gol.
Akan tetapi, ada sedikit dilema karena Martial dan Rashford dianggap lebih berbahaya dalam situasi serangan balik.
"Mustahil buat kami mencetak gol lewat serangan balik. Sebab, lawan datang ke Old Trafford tanpa tujuan memenangi laga, tetapi sekadar menghindari kekalahan," ujar Mourinho.