Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menariknya, sebelum era hibrida, Ferrari adalah tim terakhir yang menaklukkan Shanghai, lewat Fernando Alonso tahun 2013. Setelah itu Mercedes tak tertahankan.
"Perjalanan masih panjang, kami mesti tetap realistis. Mercedes tetap tim tangguh yang sulit dikalahkan," kata Sebastian Vettel, pebalap yang menghapus dahaga kemenangan Ferrari di Australia lalu.
Vettel berharap timnya realistis karena tahun lalu walau dia runner-up, tapi selisih waktunya dengan Nico Rosberg sang pemenang sangat jauh, 37 detik.
Hanya, bila ternyata Ferrari sekali lagi bisa mengalahkan Mercedes di trek yang secara teori masih jadi andalan mereka, ini pertanda buruk bagi Hamilton.
Kalah di Australia bisa dimaklumi karena ada peran kesalahan taktik lomba.
Di Shanghai, kalaupun Hamilton menghadapi kendala sama yakni tertahan pebalap lain sehingga tak bisa memperkecil jarak dengan Vettel, paling tidak ia bisa menyusulnya karena itu memungkinkan.
Yang tak kalah penting dari duel Mercedes vs Ferrari adalah peran pebalap kedua masing-masing, yakni Bottas dan Kimi Raikkonen. Kebetulan di Australia mereka juga ada di peringkat tiga dan empat.
Mereka dituntut untuk tidak boleh berbuat salah, karena walau gelar juara dunia masih jauh dari kepastian tapi nilai berapa pun sangat penting sejak awal musim.