Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Remaja Solo di SC Feyenoord Mengejar Mimpi seperti Ezra dan Lilipaly

By Anju Christian Silaban - Jumat, 7 April 2017 | 08:00 WIB
Penyerang Indonesia kelahiran Solo, Yussa Nugraha (kiri), membela tim yunior SC Feyenoord. (ISTIMEWA)

Pada musim 2015-2016, Yussa sempat terdaftar di akademi tim. Namun, dia menderita cedera parah dan mengalami keterlambatan administrasi sehingga posisinya diambil anak lain untuk musim ini.

Tak ada garansi tempat meskipun Yussa merebut predikat top scorer  SC Feyenoord U-15 dengan 18 gol pada seluruh ajang musim 2014-2015.

Anak dari Edu Nugraha itu terpaksa berjuang lagi dari awal. Sambil menjalani seleksi untuk tim U-17 yang bakal mengarungi musim 2017-2018, dia diizinkan berlatih bersama tim U-16.

"Seandainya ada panggilan dari timnas, aku pasti bingung. Waktunya bersamaan dengan seleksi di Belanda. Padahal, aku tidak mungkin menolak panggilan timnas," tutur Yussa.

Febri, Ezra, dan Lilipaly

Hasrat membela negara turut mendorong Yussa memantau kiprah timnas dari kejauhan. Oleh karenanya, dia mengenal sejumlah anggota tim Garuda.

Contohnya adalah Febri Haryadi. Yussa mengaku kagum dengan kemampuan olah bola pemain sayap timnas asal Persib Bandung itu.

Turut disaksikan oleh Yussa bagaimana Febri melakoni debutnya saat Indonesia menjalani uji coba kontra Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, 21 Maret 2017.

"Saya sangat menyukai gaya permainan Febri. Selain dia, Sadil Ramdani juga bermain tenang," ucap Yussa juga fasih beroperasi di sisi lapangan.