Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Diego Simeone diresmikan sebagai pelatih Atletico Madrid pada 23 Desember 2011, menggantikan Gregorio Manzano, yang dipecat satu hari sebelumnya.
Penulis: Dian Savitri
Simeone dibajak dari klub Argentina, Racing. Dalam perjalanannya, Simeone memegang rekor sebagai pelatih terlama yang pernah menangani Atletico. Hingga 31 Maret lalu, pelatih berusia 46 tahun itu telah mengawal 305 laga yang dihadapi Atletico di semua ajang.
Musim ini belum berakhir dan Simeone masih punya satu musim lagi untuk dijalani, jika sesuai kontrak.
Ia akan tetap menjadi pemilik rekor, kecuali ada pelatih baru Atletico yang bisa bertahan lebih lama ketimbang Simeone di masa depan.
Sejak berada di Atletico, Simeone juga sadar bahwa lawan abadi klubnya adalah dua raksasa, Barcelona dan Real Madrid. Mereka adalah klub bergelimang euro.
Keduanya tidak ragu membeli pemain mahal, dengan Madrid yang rutin menjadikan pemainpemain terbaik dunia menjadi yang termahal di dunia.
Simeone tidak bisa melakukannya. Atletico tidak punya dana melimpah.
Karena itu, ia harus seefektif mungkin dalam membeli pemain. Murah, namun bisa membawa Los Colchoneros mampu bersaing dengan Barcelona dan Madrid, kalau perlu sampai di Eropa, tidak hanya di La Liga.
Pada musim pertamanya di La Liga, 2011/12, walau hanya setengah musim, Simeone sudah membuktikan perubahan yang dilakukannya di tubuh Atletico dengan menjadi juara Liga Europa.
Di liga domestik, Atletico berada di urutan ke-5, yang merupakan peningkatan dari musim sebelumnya yang ada di urutan ke-7.
Baca Juga:
Sejak musim 2013/14, Simeone membawa Atletico secara rutin ke Liga Champion. Bahkan, klub asuhannya itu bisa tampil di dua final. Fakta itu bukti bahwa Atletico tidak butuh pemain mahal untuk melakukannya.
Saat ini, masih ada tujuh pemain yang merupakan anggota skuat musim 2011/12. Mereka adalah Diego Godin, Filipe Luis, Juanfran, Tiago, Gabi, Koke, dan Saul Niguez.
Kecuali Niguez yang dipromosikan dari tim junior Atletico, enam pemain lain bukanlah hasil pembelian Simeone. Filipe Luis sempat bermain di Chelsea pada musim 2014/15, namun kembali lagi ke Atletico.
Simeone membeli pemain pertama kali pada jendela transfer musim dingin Januari 2012, dengan mendatangkan Pizzi dari klub Portugal, Braga.
Striker Paling Rentan
Hanya posisi striker yang membuat Simeone harus seringsering berpikir.
Setelah Diego Costa pindah ke Chelsea pada musim panas 2014, Atletico kehilangan striker bernaluri tajam. Costa juga menjadi bagian skuat pemenang La Liga 2013/14 dan ke final Liga Champion. Pada musim itu, Costa membuat 36 gol di semua ajang.
Pengganti Costa adalah Mario Mandzukic yang direkrut dari Bayern Muenchen. Kedatangan Mandzukic diiringi dengan hadirnya seorang striker asal Prancis yang disebut-sebut sebagai salah satu pemain muda terbaik dunia, Antoine Griezmann.
Atletico merekrutnya dari Real Sociedad dengan harga 30 juta euro.
Akan tetapi, Mandzukic kalah subur dibanding rekan mudanya itu. Pada akhir musim 2014/15, Griezmann membuat 25 gol dalam 53 laga di semua ajang, sementara Mandzukic 20 gol dalam 43 pertandingan.
Mandzukic meninggalkan Atletico pada musim berikutnya, walau ia punya kontrak awal selama empat musim.
Memasuki musim 2015/16, Simeone berburu striker lagi. Kali ini, pemain yang didatangkan adalah pemain Kolombia, Jackson Martinez.
Didatangkan dari Porto, Atletico harus mengeluarkan lebih dari 37 juta euro untuk mendapatkan Martinez, pemain termahal yang dibeli pada masa Simeone.
Martinez tidak sebanding dengan harganya. Ia hanya bertahan setengah musim di Atletico, setelah membuat tiga gol di semua ajang dalam 22 kali main.
Selain itu, Martinez juga sering absen karena cedera. Pada Februari 2016, Martinez resmi menjadi milik Guangzhou Evergrande di China.
Griezmann menjadi satu-satunya tumpuan gol Atletico, selain striker senior, Fernando Torres. Meski demikian, Atletico tetap memperlihatkan ketangguhannya.
Atletico sukses mempertahankan posisi sebelumnya, peringkat ke-3, dengan bonus tampil sekali lagi di final Liga Champion.
Karena serangan tetap menjadi bagian penting, maka Simeone mendatangkan striker Prancis lain untuk mendampingi Griezmann di musim 2016/17. Kevin Gameiro, didatangkan dari Sevilla, menjadi pemain terakhir yang direkrut pelatih Argentina itu untuk musim ini.
2G (Griezmann-Gameiro) menjadi andalan Atletico untuk mencetak gol musim ini, sesuai dengan tugas mereka. Hanya, Atletico harus kerja keras musim ini agar bisa kembali finis di peringkat ketiga.