Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga kedua play-offs IBL 2017 yang mempertemukan tuan rumah, CLS Knights Surabaya versus Bank BJB Garuda Bandung di GOR Kertajaya, Surabaya, Sabtu (1/4/2017) berjalan sedikit berbeda ketimbang gim pertama yang dimenangkan Garuda, 75-73, Jumat (31/3/2017).
Pada gim kedua di arena yang penuh dengan 3.500 penonton itu, Garuda kembali memainkan taktik melambatkan laga sehingga saat pertandingan sudah berjalan dua menit, Garuda memimpin, 9-5.
Namun, jika di gim pertama CLS terbawa arus sehingga para pemainnya lambat bereaksi, maka hal itu tidak terjadi di gim kedua.
Dalam tiga menit berikutnya, CLS gantian unggul cepat, 17-9. Galank dkk dari Garuda mampu mendekati di lima menit terakhir kuarter pertama dengan menambah delapan poin, sementara CLS cukup enam dan skor akhir di kuarter pertama, CLS memimpin, 23-17.
Di kuarter kedua, Garuda memulai laga dengan lebih baik. Selain mencetak poin lebih dulu, anak asuh pelatih Andre Yuwadi juga lebih aktif menekan sehingga dalam waktu enam menit pertama kuarter kedua, Garuda memperkecil skor menjadi, 33-25.
Hanya saja bermain lebih menekan memunculkan konsekuensi negatif. Fisik pemain Garuda melorot habis. Tak hanya itu, prosentase tembakan para pemainnya juga menurun.
Ambil contoh, Brantley Sherrard yang di gim pertama mampu mencetak dua digit, 11 poin dalam dua kuarter awal atau 55,56 persen field goals, pada gim kedua hanya mendulang enam poin, atau 50% field goals.
Selain itu, beberapa pemain kunci, seperi Galank Gunawan dan Diftha Pratama mengalami cedera. Diftha sampai harus menempelkan kompres es saat berada di bench.
Sementara itu, para pemain CLS Knigths bermain lebih baik. Ashton Smith yang di laga pertama hanya mendulang field goals 50 persen dengan delapan poin, tampil trengginas di gim kedua dengan membukukan field goals, 71,43 persen, atau 13 poin.
Ia bersama Crew Jr Willard yang mencetak 14 poin jadi mesin keunggulan CLS hingga kuarter kedua berakhir dengan keunggulan, 45-32.