Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Khusus April Mop; 5 Kebohongan Terbesar dalam Sepak Bola

By Ade Jayadireja - Sabtu, 1 April 2017 | 05:50 WIB
Penyerang tim nasional Argentina, Diego Maradona, dalam pertandingan Piala Dunia 1986 menghadapi Bulgaria di Olympic Stadium, Mexico City, Meksiko, pada 10 Juni 1986. (DAVID CANNON/ALLSPORT)

Hoax atau cerita bohong biasa terjadi setiap 1 April. Pada hari yang dikenal dengan nama April Mop itu, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain.

Dunia sepak bola pun tak lepas dari kabar bohong. Sempat muncul berita-berita palsu yang menghebohkan, bahkan melibatkan pemain besar.

Dalam rangka menyambut April Mop pada Sabtu (1/4/2017), JUARA mengulas lima berita bohong yang sempat bikin heboh jagat bal-balan.

REX SECCO

Pada September 2015, Arsenal erat dikaitkan dengan pemain muda bernama Rex Secco. Bahkan beberapa media Inggris menyebut transfer sudah rampung dengan banderol fantastis senilai 34 juta pounds (Rp 564 miliar).

Penggemar Arsenal langsung menyambut antusias. Lewat media sosial, mereka ramai membahasnya meski tidak pernah melihat seperti apa wajah pemain yang saat itu kabarnya berumur 16 tahun.

Belakangan baru diketahui bahwa sosok bernama Rex Secco hanya pemain khayalan.

Fans Arsenal kecewa? Sudah pasti.


WONDERKID BOHONGAN (LAGI)

Cerita yang satu ini masih melibatkan Arsenal. Mundur lebih ke belakang, tepatnya pada 2008, The Gunners dikabarkan mengincar bocah ajaib dari Moldova bernama Masal Bugduv.

Tak pernah mendengar Masal Bugdiv? Tentu saja, karena pemain tersebut memang tak pernah ada.

Masal Bugdiv diyakini terinsipirasi oleh cerita berjudul M'asal Beag Dubh (My Little Donkey). Dongeng dari Irlandia itu mengisahkan seorang pedagang culas yang menyewakan keledai malas miliknya.

Celakanya, media-media ternama seperti The Times dan When Saturday Comes sudah terlanjur memberitakan soal Bugdiv.

TRANSFER PALSU MARADONA

Pemain sehebat legenda timnas Argentina, Diego Maradona, pun tak luput dari kabar hoax. Ia pernah menjadi objek pemberitaan palsu pada 1980-an.

Saat itu, sebuah surat kabar dari Uni Soviet bikin berita menghebohkan dengan menyebut Maradona hengkang dari Napoli ke Spartak Moskva. Nyatanya, transfer sang legenda tak pernah terjadi.

Maradona akhirnya meninggalkan Napoli pada musim panas 1991. Akan tetapi, ia menuju ke Sevilla, bukan Spartak Moskva.

PEMAIN DARI OPERA SABUN

Pada 1991, sejumlah media Inggris mengabarkan bahwa Liverpool FC Didier Baptiste. Sayangnya, transfer tak mungkin bisa terjadi.

Baptiste adalah karakter dalam operan sabun bertajuk Dream Team. Tokoh yang diperankan oleh aktor Tom Redhill itu digambarkan sebagai bek kiri tangguh dari tim Harchester United.

Entah bagaimana, sosok Baptiste dianggap nyata dan dihubung-hubungkan dengan Liverpool.

APAKAH PIALA DUNIA 1958 BERLANGSUNG DI SWEDIA?

Dokumenter berjudul 'Conspiracy 58' karya sutradara Swedia, Johan Loefstedtlah De Waern, sempat menciptakan kegemparan. Pasalnya, film yang tayang pada 2002 itu mengklaim bahwa Piala Dunia 1958 bukan digelar di Swedia, melainkan Amerika Serikat.

Rekayasa tersebut, menurut film versi De Waern, merupakan upaya AS untuk menjadi kekuatan propaganda melalui penyiaran televisi yang diotaki oleh CIA, FIFA, dan sosok-sosok berkedudukan tinggi dalam industri televisi.

Seiring waktu berjalan, serta dengan banyaknya protes yang muncul, Loefstedt pun mengakui bahwa film dokumenter buatannya adalah tidak nyata dan dibikin hanya untuk membohongi publik.

“Kami ingin membodohi sebanyak mungkin orang,” ujar Loefstedt.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P