Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Subterminal bagi Indonesia U-22 Belum Jelas

By Minggu, 2 April 2017 | 20:20 WIB
Penyerang sayap timnas Indonesia, Febri Hariyadi saat mencoba melewati bek Myanmar, David Htan pada uji coba internasional di Stadion Pakansari, Selasa (21/3/2017). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Demam Panggung

Di sisi lain, staf ahli timnas khusus pemain depan, Bambang Nurdiansyah, menyebutkan bahwa sebenarnya agenda di ISG tidak harus menjadi program vital.

"Yang terpenting, timnas tidak hanya uji coba melawan tim lokal. Timnas harus melawan pemain-pemain luar negeri karena efeknya akan berbeda. Mereka harus melawan tim dengan kekuatan selevel atau lebih baik," tuturnya.

Sosok yang kini menjadi pelatih Persita itu mengatakan melawan tim luar akan berpengaruh besar pada psikologis pemain. Pemain akan terbiasa bertempur dengan negara lain tanpa merasa demam panggung.

"Coba kalau kita teliti lagi komposisi pemain yang tampil saat melawan Myamar. Banyak kan pemain yang baru pertama kali berseragam timnas? Masih banyak pemain yang minim jam internasionalnya," tutur Bambang.

Mengenai penampilan Garuda Muda, pelatih yang akrab disapa Banur itu mengatakan Evan Dimas Cs belum memperlihatkan pola permainan yang diinginkan Milla.

Pasalnya, pelatih yang sukses menukangi Spanyol U-21 itu belum memiliki waktu khusus untuk fokus mentransfer visi misi permainannya kepada tim.

"Sebelumnya Milla sibuk menyeleksi pemain," ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P