Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wawancara Mat Halil: Persebaya Akan Diperhitungkan

By Rabu, 22 Maret 2017 | 08:30 WIB
Bek senior Mat Halil menjadi satu-satunya pemain senior Persebaya saat juara Ligina 2004 yang masih tersisa. (TB KUMAR/BOLA/JUARA)

Sebagai pemain paling senior, tentu beban dan harapan ada pada Anda.

Tentu saya mendapatkan tanggung jawab besar. Tetapi, hal itu tak menjadi beban bagi saya. Saya diharapkan bisa membimbing pemain muda agar mereka bisa cepat beradaptasi. Saya harus bisa menjadi contoh yang baik bagi mereka.

Apa sebenarnya arti Persebaya bagi Anda?

Saya pernah ditawari PSPS Pekanbaru saat klub itu mengumpulkan banyak pemain bintang. Kontrak yang ditawarkan juga sangat besar. Saya diminta untuk mencoba bergabung selama satu pekan. Kalau tidak cocok, saya diizinkan tidak bergabung.

Saya sempat berkonsultasi dengan senior saya, Mursyid Effendi. Dari pertimbangan dia, saya akhirnya memutuskan tetap di Persebaya.

Saya asli Surabaya dan dibina di Persebaya. Terus terang, saya sudah cinta Persebaya. Klub juga menunjukkan komitmen. Tunggakan klub pada pemain, termasuk saya, langsung dibereskan setelah klub tidak lagi menghadapi masalah keuangan.

Jadi, saya tidak akan pernah meninggalkan Persebaya. Apalagi, Persebaya adalah klub besar. Bermain di Surabaya berarti saya tetap bisa dekat dengan keluarga. Saya memang tidak bisa lama-lama meninggalkan keluarga.

Tetapi, ketika Persebaya dibekukan dan tidak boleh berkompetisi, saya tak punya pilihan lain. Saya bergabung dengan tim dari Sidoarjo, tetapi itu pun cuma sebentar.